Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Episode PSSI Vs Fakhri Husaini dalam Drama Shin Tae-yong

Kompas.com - 10/01/2020, 13:40 WIB
Alsadad Rudi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong sebagai pelatih tim nasional Indonesia memunculkan banyak cerita.

Bak drama, salah satu episode yang cukup menarik perhatian adalah konflik yang melibatkan PSSI dengan Fakhri Husaini, mantan pelatih timnas U-16 dan U-19.

Di timnas Indonesia, Shin Tae-yong akan menjabat sebagai manajer sekaligus pelatih yang membawahi seluruh tim, dari level senior hingga kelompok umur, tak terkecuali timnas U-19 yang sempat dipegang Fakhri.

Pada awalnya, PSSI meminta Fakhri agar bersedia menjadi asisten Shin Tae-yong. Namun, permintaan tersebut ternyata ditolak.

Meski menghormati keputusan Fakhri, PSSI menyayangkan penolakan tersebut. Sebab, PSSI menganggap Fakhri sebagai pelatih bagus dan berprestasi yang bisa membantu pembinaan sepak bola nasional.

"Namun, yang bersangkutan menyatakan di media kalau ia tidak bersedia ditugaskan sebagai asisten Shin Tae-yong. Kami hargai keputusannya," ucap Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri.

Baca juga: Gong Oh Kyun, Pelatih Timnas U19 yang Jauh dari Rekomendasi Fakhri Husaini

Cucu mengatakan, PSSI akan terus berupaya untuk memasukkan nama Fakhri Husaini di jajaran pelatih timnas Indonesia.

"PSSI sedang mencari alternatif tempat yang pas dan Fakhri bersedia," kata Cucu melanjutkan.

Fakhri mengaku punya beberapa alasan di balik keputusannya menolak tawaran PSSI.

Pertama, PSSI melalui Danurwindo tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan terkait penunjukan Fakhri sebagai asisten Shin Tae-Yong.

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini.

Hal itu membuat Fakhri beranggapan bahwa PSSI menawarkan posisi asisten karena statusnya sebagai pelatih lokal.

“Kalau misalnya, saya dianggap tak mampu tangani tim, saya menganggap mereka melecehkan saya sebagai pelatih lokal," kata Fakhri kepada Antara di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

"Kecuali, kami gagal kemarin di kualifikasi Piala Asia U-19 atau lolos ke putaran final sebagai runner-up terbaik atau lolos dengan tersandung-sandung, okelah. Saya tidak melihat alasan seperti itu."

Alasan kedua, Fakhri tidak ingin meninggalkan jajaran asisten, “kit man”, dan ofisial timnas U-19 yang membantunya sepanjang 2019. Pelatih asal Aceh ini tidak ingin terkesan menyelamatkan diri sendiri.

Alasan lain, pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2018 tersebut menilai posisi asisten pelatih tidak memberikan tantangan dalam karier dia.

Baca juga: Saran ke PSSI untuk Penggantinya, Fakhri Husaini Minta Pelatih Lokal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com