Malaysia Masters 2020, Ginting Tersingkir di Babak Pertama

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, tersisih pada babak pertama turnamen Malaysia Masters 2020.

Ginting harus pulang sangat cepat setelah kalah dua gim langsung dari wakil China non-unggulan, Huang Yuxiang, Rabu (8/1/2020).

Bermain di Axiata Arena, Ginting kalah straight game dengan skor 16-21 dan 20-22

Hasil ini menjadi kemenangan pertama Huang atas Ginting yang kali ini menjadi unggulan kedelapan dari empat pertemuan.

Kekalahan Ginting membuat wakil Indonesia di sektor tunggal putra hanya tersisa satu.

Jonatan Christie menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang berhasil melaju ke babak kedua.

Di babak 16 besar, Jonatan Christie yang menjadi unggulan keenam akan berhadapan dengan wakil Denmark, Rasmus Gemke.

Dua tunggal putra Indonesia lainnya yakni Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren Sungkar Rhustavito juga tersingkir di babak pertama.

Baca juga: Malaysia Masters 2020, Jonatan Christie Amankan Tiket Babak Kedua

Jalannya pertandingan:

Di awal gim pertama, kedua pemain ini langsung menerapkan permainan cepat.

Ginting dan Huang saling kejar mengejar poin hingga kedudukan imbang 8-8.

Huang kemudian sukses menghentikan laju perolehan poin Ginting untuk unggul 11-8 saat interval. Selepas jeda, Huang sukses mendominasi.

Huang sempat mencetak enam angka beruntun untuk unggul 17-11.

Usaha Ginting untuk mendekat tidak membuahkan hasil dan harus menyerah 16-21 di gim pertama.

Tidak ada yang berubah dari jalannya gim kedua. Sama seperti gim pertama, kedua pemain tetap bermain cepat dan kerap kali beradu pukulan drive.

Setelah saling salip hingga kedudukan imbang 7-7, perolehan poin Ginting harus terhenti.

Baca juga: Malaysia Masters 2020, Marcus/Kevin Tak Ingin Lengah Lawan Aaron/Soh

Ginting lagi-lagi harus tertinggal saat interval dan perolehan poin Huang terus melaju hingga unggul 14-7.

Kesalahan sendiri saat mengembalikan bola membuat Ginting harus tertinggal sangat jauh.

Setelah ini, Ginting terlihat lebih sabar saat membangun serangan. Ginting sukses mengejar ketertinggalan menjadi hanya selisih satu pada skor 13-14.

Harapan muncul ketika Ginting bisa menyamakan kedudukan 18-18.

Saat poin krusial ini, reli panjang yang jarang terjadi sepanjang laga baru dipertontonkan kedua pemain.

Meski begitu, Ginting yang telat panas tidak bisa berbalik unggul dan harus kalah dengan skor 20-22.