"Yang terpenting sekarang saya tidak cedera dan lolos," tuturnya melanjutkan.
Peraih medali emas Asian Games 2018 itu juga menilai dirinya takkan terlalu terbebani jika berhasil lolos ke pesta olahraga sejagat tersebut.
Jonatan membandingkan situasinya dengan pemain nomor satu dunia, Kento Momota, yang juga pemain andalan Jepang alias tuan rumah Olimpiade 2020.
"Kalau melihat ranking, pasti Kento Momota sangat diunggulkan karena dia jarang kalah dan main di publik sendiri. Tekanan mungkin akan lebih besar ke dia," ucap Jonatan.
"Berbeda saat saya juara Asian Games 2018. Saya mungkin wakil tuan rumah, tetapi saya bukan pemain unggulan. Karena itulah, tekanan untuk saya juga tidak berat," kata dia.
Situasi pada Asian Games 2018 tersebut diharapkan Jonatan terulang pada Olimpiade nanti saat dia lolos.
Baca juga: Kekecewaan Jonatan Christie Usai Kalah dari Wang Tzu Wei
"Kalau saya lolos pun saya tanpa beban saja dan semaksimal mungkin, tetapi tetap harus memperbaiki yang masih kurang di sesi latihan," ujar Jonatan.
"Mungkin ada 3-4 pemain yang permainannya tidak cocok dengan saya, saya harus bisa mengatasi mereka. Kalaupun besok-besok saya kalah dari mereka, ya tidak apa-apa, tetapi jangan sampai terjadi kalau saya lolos ke Olimpiade," katanya.
Perjalanan Jonatan Christie pada 2020 akan dimulai pada Malaysia Masters di Axiata Arena, Kuala Lumpur, 7-12 Januari.
Dia lalu akan bertanding pada Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, sepekan selanjutnya. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.