KOMPAS.com - Petinju asal Rusia, Gennady Golovkin (40-1-1, 35 KO) masih mencari opsi lawan setelah menghadapi duel wajib untuk mempertahankan gelar tinju kelas menengah versi IBF kontra penantang wajib Kamil Szeremeta pada Maret 2020.
Akan tetapi, Boxingnews24 mengatakan bahwa duel Gennady Golovkin kontra Kamil Szeremeta (21-0, 5 KO) bukanlah duel yang dinantikan para fans tinju.
Kendati belum terkalahkan dalam 21 pertarungan sejauh ini, daftar lawan Szeremeta dianggap masih sangat lemah.
Baca juga: Anthony Joshua Sindir Deontay Wilder: Kenapa Dia Tak Bisa Unifikasi Gelar?
Mereka menantikan petinju berjulukan GGG itu untuk menghadapi lawan dengan profil lebih besar lagi.
Pertarungan terakhir Gennady Golovkin datang ketika ia menang lewat keputusan mutlak lawan Sergiy Derevyanchenko pada awal Oktober 2019.
Namun, kemenangan ini terhitung kontroviersial. Setelah skor pada duel tersebut diumumkan, mayoritas penonton di Madison Square Garden, New York, bereaksi trengginas.
Mereka tidak senang dengan keputusan juri yang memenangkan Golovkin dengan scorecard 115-112, 115-112, 114-113.
Copromoter Golovkin, DAZN, menginginkan petarung berusia 37 tahun ini untuk bertarung lawan petinju dengan profil besar setelah pertandingan wajib kontra Szeremeta usai.
Opsi utama adalah bintung tinju asal Meksiko, Saul "Canelo" Alvarez untuk sebuah laga trilogi.
Baca juga: Jurus Jitu Anthony Joshua agar Tidak Tumbang dari Deontay Wilder
Golovkin dan DAZN menginginkan laga tersebut. Kendati DAZN juga menjadi copromoter Canelo Alvarez, ia telah beberapa kali mengutarakan tidak ingin menghadapi GGG ketiga kalinya.
Canelo Alvarez dan GGG bertemu pada September 2017 dan September 2018 demi gelar kelas menengah versi WBA, WBC, dan lineal.
Duel pertama secara kontroversial berakhir imbang dengan beberapa pengamat mengutarakan Golovkin unggul pada duel tersebut.
Pada laga rematch setahun setelah itu, Canelo Alvarez tampil lebih agresif dan mencatatkan kemenangan setelah 12 ronde.
Canelo Alvarez menolak mengadakan duel ketiga kalinya karena ia merasa tak perlu membuktikan apa-apa lagi kontra Golovkin.
Baca juga: VIDEO - Penyelamatan Jan Oblak yang Harus Dilaporkan ke Vatikan
Apalagi, Golovkin terlihat kurang berada dalam kondisi terbaik. Ia kesulitan saat menghadapi Derevyanchenko dan juga pada partai terakhir melawan Alvarez.
"Seperti mengalahkan seseorang berulang kali di catur. Setelah beberapa lama, tak lagi menarik untuk melawan mereka karena Anda tahu pasti bakal menang," tulis Boxingnews24.com.
Beberapa opsi bagi GGG adalah Jermall Charlo, Billy Joe Saunders, Callum Smith, Demetrius Andrade, Sergiy Derevyanchenko, Ryota murata, Daniel Jacobs.
Canelo Alvarez mungkin petarung paling terkenal di daftar tersebut akan tetapi opsi realistisnya kini adalah duel melawan Murata atau Saunders apabila GGG gagal membujuk Alvarez untuk sebuah trilogi pada September 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.