Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kiper Persib Bandung Kehilangan Sosok Pelatihnya

Kompas.com - 05/01/2020, 13:40 WIB
Mochamad Sadheli ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Persib

KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti salah satu klub raksasa Indonesia, Persib Bandung selepas meninggalnya pelatih kiper diklat Persib dan Persib Putri, Adji Bratakusuma.

Adji wafat setelah sempat menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin pada Jumat malam 3 Januari 2020.

Sosok pelatih kiper tersebut merupakan bagian dari kesuksesan Persib Putri dalam meraih gelar juara Liga 1 Putri 2019.

Adji juga turut berperan dalam keberhasilan Persib U19 tahun 2017 lalu, di mana meraih posisi runner-up di Liga U19.

Baca juga: Kapten Persib Bandung Turun Kasta ke Klub Liga 2

Berperan aktif di skuad Maung Bandung, banyak kenangan dan cerita akrab dengan rekan maupun anak asuhnya.

Tak heran jika kiper muda Persib, Muhammad Aqil Savik, terpukul dengan kepergian pelatihnya.

"Saat U-17 dan U-19 pelatih kipernya Pak Adji . Beliau kalau di lapangan keras, di luar lapangan, sosok yang bisa jadi bapak, kakak atau teman. Sangat kaget dengan kabar duka ini," kata Aqil dikutip laman resmi klub.

Bagi kiper berusia 20 tahun itu, Adji sangat berpengaruh dengan penampilannya di rumput hijau. Gaya kepelatihanya tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh Aqil saat ini.

Baca juga: Bobotoh, Alasan Igbonefo Kembali ke Persib

Adji, kata Aqil, adalah sosok pelatih yang keras, tegas dan selalu langsung mengingatkan saat salah.

"Pokoknya beliau tuh kalau di lapang keras banget. Apalagi pas awal saya gabung diklat. Kalau bola lepas pasti beliau langsung menegur," ujarnya.

"Tapi, saya tak akan melupakan kebaikan Pak Adji. Makasih banyak Pak, selamat jalan," tandas dia.

Sementara itu, pelatih Persib Putri sekaligus teman dekat Adji, Iwan Bastian, mengungkapkan kronologi kepergian Adji.

Baca juga: Abaikan Rivalitas, Suporter Persib Galang Dana untuk Korban Banjir Jakarta

Bersama Iwan Bastian dan Adji, Persib Putri sukses menggenggam trofi Liga 1 Putri edisi pertama dalam sejarah.

"Awalnya dirawat di Rumah Sakit Hermina, karena kondisinya drop lalu dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin," kata dia.

"Mari kita semua doakan agar almarhum diterima di sisi Allah SWT dan diampuni segala kekhilafannya," ujarnya menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Persib
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com