KOMPAS.com - Tak ada yang bisa memungkiri bahwa Ferrari merupakan tim yang punya peranan penting dalam sejarah berlangsungnya ajang balap Formula 1.
Sejak pertama kali digelar tahun 1950 sampai dengan saat ini, Ferrari tercatat menjadi tim pengoleksi gelar juara dan kemenangan terbanyak, baik dari kategori pebalap maupun konstruktor.
Namun, dominasi Ferrari di F1 kini mulai mengalami penurunan, terutama selama satu dekade terakhir.
Era 2010-an bisa dibilang menjadi dekade kelam bagi Ferrari di ajang F1.
Bagaimana tidak, sepanjang 2010-2019, tak ada satu pun pebalap tim kuda jingkrak yang mampu menjadi juara dunia.
Kondisi ini kontras dengan satu dekade sebelumnya. Pada era 2000-2009, Ferrari mampu meraih enam kali juara dunia, lima di antaranya disumbangkan Michael Schumacher yang meraihnya secara beruntun dari 2000-2004.
Baca juga: Jumlah Penonton Sepanjang 2019, F1 Masih Unggul Atas MotoGP
Selama era 2010-an, Ferrari bahkan tak mampu mengantarkan Sebastian Vettel menjadi nomor satu.
Padahal, Vettel sempat mencicipi empat kali gelar juara dunia sebelum pindah ke Ferrari, tepatnya saat masih bersama Red Bull.
Seiring dengan penurunan Ferrari, kondisi sebaliknya justru dialami Mercedes.
Era 2010-an bisa dibilang menjadi masa emas bagi tim asal Jerman itu.
Selama 10 tahun, Mercedes mampu menyapu enam gelar juara dunia, lima di antaranya dipersembahkan Lewis Hamilton.
Dalam hal jumlah kemenangan, Mercedes juga jadi yang terdepan.
Mercedes tercatat meraih 5112 poin sepanjang 2010-2019.
Posisi kedua justru bukan ditempati Ferrari, melainkan Red Bull yang mampu mengoleksi 4468 poin.
Ferrari berada di peringkat ketiga dengan koleksi 4164 poin.
Kendati mengalami masa kelam, Ferrari masih optimistis masa-masa seperti saat masih bersama Schumacher akan kembali datang.
Hal itulah yang dijanjikan oleh bos Ferrari, Mattio Binotto.
Menurut Binotto, situasi yang dialami Ferrari saat ini mengingatkannya dengan kondisi sebelum datangnya Schumacher.
"Saya tahu kami punya banyak penggemar yang pantas mendapatkan rasa sukacita yang besar. Namun, saat ini kami membutuhkan kesabaran dan dukungan mereka."
"Kami harus percaya untuk melanjutkan kejayaan warna merah," ucap Binotto yakin, dikutip dari gptoday.com.
Baca juga: Mungkinkah F1 Diubah Jadi Balap Mobil Listrik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.