MALANG, KOMPAS.com - Nama besar Aji Santoso di pentas sepak bola Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Hanya saja, pengalaman segudang tersebut tak otomatis membuat segalanya menjadi lancar. Musim Liga 1 2019 adalah contohnya.
Aji Santoso tidak menjalani awal musim Liga 1 2019 dengan mulus. Pria asal Kepanjen, Kabupaten Malang, tersebut malang-melintang dengan melatih tiga klub berbeda.
Ya, lika-liku karier Aji Santoso memang menarik sepanjang setahun terakhir.
Persela Lamongan menjadi tim pertama yang dilatih Aji Santoso pada musim Liga 1 2019.
Dia mendapat perpanjangan kontrak usai Persela tampil bagus sepanjang musim 2018 dengan tidak pernah kalah di kandang.
Baca juga: Alasan Otavio Dutra Pindah dari Persebaya Surabaya ke Persija Jakarta
Namun, Aji Santoso mundur setelah lima pekan Liga 1 2019 berjalan. Saat itu,
Aji Santoso mengakui menemui banyak kendala di tim. Salah satunya adalah ketika dia harus menyusun ulang skuad bermain pada awal musim.
"Bukan kesalahan pengurus, tetapi memang kondisi seperti itu. Harusnya tim ini dipertahankan. Kalau bisa pasti kita bisa memetik hasilnya yang bagus karena 2018 timnya cukup bagus," kata Aji Santoso.
Kata Aji Santoso, Persela terpaksa melepas para pemain kuncinya pada Liga 1 2019, khususnya pemain asing.
Bukan karena sengaja, permintaan kontrak para pemain itu terlalu mahal bagi Persela.
Tidak lama mengganggur, Aji Santoso lalu dipinang PSIM Yogjakarta.
Mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut mengambil keputusan mengejutkan karena bersedia melatih klub yang berlaga di Liga 2.
Baca juga: Hansamu Yama Perpanjang Kontrak di Persebaya
Namun, Aji Santoso tidak merasa gengsi harus 'turun kasta'. Aji Santoso menerima pinangan PSIM karena klub punya semangat besar untuk lolos ke Liga 1. Bahkan, Aji menyebut klub ingin lolos dengan cara baik dan terhormat.
"Kami merekrut pemain dari Liga 1 yang jarang dimainkan. Pemain ini tentu perlu adaptasi dan waktunya tidak cukup untuk mereka adaptasi," kata Aji Santoso.
PSIM akhirnya gagal lolos babak 8 Besar Liga 2 2019, sekaligus gagal promosi ke Liga 1. Aji Santoso lalu mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban. "Saya sangat hormat dengan semangat pengurus tim ini," katanya.
Persebaya menjadi tim ketiga yang dilatih Aji Santoso pada 2019. Dia mendapat kontrak hingga musim 2020.
Aji Santoso menggantikan Wolfgang Pikal, yang sebelumnya menggantikan Djadjang Nurdjaman.
Aji Santoso membawa tuah positif di Persebaya. Dia memimpin Bajul Ijo dalam sembilan laga tersisa di Liga 1 2019.
Baca juga: Aji Santoso Enggan Bocorkan Resep Bawa Persebaya Runners Up Liga 1
Hasilnya, Persebaya tujuh kali menang dan dua kali imbang. Persebaya pun menutup musim dengan berada di posisi kedua.
"Jujur saja, target awal dari klub hanya untuk tetap eksis di Liga 1 dan menyiapkan tim untuk 2020. Saya juga hanya target papan tengah. Namun, syukur alhamdulillah kami bisa capai posisi kedua," kata Aji Santoso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.