NEXT year is our year... Begitulah sindiran mantan personel grup band Oasis, Noel Gallagher, ketika Liverpool gagal meraih gelar juara Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, pada musim 2018-2019.
Kala itu, Liverpool kalah bersaing dengan Manchester City dalam pereburuan trofi nan paling bergengsi tersebut.
Padahal, klub berjulukan The Reds ini memulai musim 2018-2019 dengan sangat menjanjikan karena mereka bisa memimpin klasemen hingga Desember.
Sayang, Liverpool harus menunggu kesempatan berikutnya karena penantian selama hampir tiga dekade sirna oleh kedigdayaan Man City besutan Pep Guardiola.
Baca juga: Liverpool Vs Wolves, Cukup Satu Gol Bagi The Reds
Dalam klasemen akhir, Liverpool, yang mengakhiri musim tersebut dengan gelar juara Liga Champions, hanya kalah satu poin dari The Citizens, julukan Man City.
Ironisnya, Liverpool cuma mengalami satu kekalahan sepanjang musim tersebut. Bandingkan dengan Man City yang menuai empat kekalahan.
Ini yang membuat Noel Gallagher merasa senang. Sang musisi, yang merupakan suporter garis keras Man City, melontarkan sindiran bahwa Liverpool akan selalu menjadi nomor dua.
Bahkan, dia memprediksi Liverpool takkan pernah bisa bersaing dengan Man City selama rival sekota Manchester United tersebut dibesut Guardiola.
"They had the greatest season in their entire history and they came second... Too funny"
Noel Gallagher takes aim at Liverpool and sets out his 2019/20 Premier League predictions.
Full: https://t.co/2pfDD6895k pic.twitter.com/0XxHUN5P1R
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) August 6, 2019
Namun melihat fakta yang tersaji saat ini, tampaknya Noel Gallagher harus siap menarik kata-katanya tersebut.
Performa Liverpool sepanjang musim ini sangat menjanjikan, setidaknya setelah melewati Boxing Day, yang pernah menjadi "kutukan" bagi mereka.
Bagaimana tidak, Liverpool tetap menjaga rekor tidak terkalahkan setelah melakoni 19 pertandingan dengan raihan total 55 poin.
Pasukan Juergen Klopp unggul 13 poin atas Leicester City di urutan kedua.
Sementara itu, Man City yang merupakan penguasa Premier League dalam dua musim terakhir, tertahan di urutan ketiga dengan koleksi 41 poin.
Tim Biru Langit itu membuang peluang untuk mendekati Liverpool setelah menelan kekalahan 2-3 saat tandang ke markas Wolverhampton Wanderers, Jumat (27/12/2019).
Sepanjang sejarah kompetisi, tim yang berada di puncak saat Natal hampir pasti menjadi juara.
Baca juga: Ucapkan Janji Setia, Alexander-Arnold Bertekad Jadi Legenda Liverpool
Tetapi Liverpool punya kisah pahit karena mereka dua kali gagal merengkuh trofi juara Premier League meski berstatus pemuncak saat Boxing Day.
Itu terjadi pada musim 2008-2009 dan 2013-2014 di mana duo Manchester menjadi mimpi buruk tim Merseyside tersebut, yang harus puas menjadi runner-up.
Man United menjadi juara musim 2008-2009 dan Man City juara 2013-2014.
Namun dua cerita pilu tersebut nampaknya tak berlaku pada musim ini karena Liverpool berhasil melewati jadwal berat pada akhir tahun 2019.
Si Merah mengalami Desember ceria karena menyapu bersih enam laga alias meraup 18 poin.
Ya, setelah memenangi Derbi Merseyside melawan Everton, Roberto Firmino dkk merengkuh gelar juara Piala Dunia Antarklub (mengalahkan Flamengo) dan menaklukkan Leicester (4-0) selaku rival terdekat dalam perburuan gelar juara Premier League.
Terbaru, Liverpool menang 1-0 atas Wolverhampton Wanderers, Minggu (29/12/2019), berkat gol tunggal Sadio Mane.
Baca juga: Liverpool Vs Wolves - The Reds Unggul di Liga Inggris, Keok di Piala FA
Ini membuat kemenangan Leicester (2-1 atas West Ham United) dan Man City (2-0 atas Sheffield United) menjadi "sia-sia" karena dua rival ini tak bisa memangkas jarak.
Apalagi, Liverpool masih menyimpan satu pertandingan melawan West Ham (laga melawan West Ham ditunda karena Liverpool harus melakoni pertandingan Piala Dunia Antarklub).
Saat Liverpool melewati Desember dengan ceria, hal sebaliknya dialami Leicester dan Man City.
Dua rival terberat dalam perebutan gelar juara justru meraih hasil tak maksimal karena sama-sama menorehkan 4 kemenangan, 2 kali kalah dan 1 imbang dari tujuh laga sepanjang bulan tersebut.
Kini, Liverpool menatap putaran kedua Premier League dengan kepercayaan diri yang kian melambung tinggi.
Guardiola pun secara tersurat mengibarkan bendera putih karena menyadari Liverpool sulit terbendung meski perjalanan kompetisi masih sangat panjang.
"Dengan jarak di papan klasemen antara Liverpool dan Man City, kami akan menjadi gila jika memikirkan gelar juara," kata Guardiola dikutip dari situs web ESPN.