KOMPAS.com - Striker asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic, kembali ke AC Milan setelah terakhir memakai seragam Rossoneri pada musim 2011-12.
Zlatan Ibrahimovic diharapkan dapat menggenjot performa kurang mumpuni AC Milan di Liga Italia kini.
Kubu San Siro tersebut terjebak di peringkat ke-11 pada paruh musim Serie A dengan hanya mengambil 21 poin dari 17 pertandingan.
Mencetak gol menjadi masalah AC Milan sekarang ini dengan mereka hanya mencatatkan 16 gol dari laga-laga tersebut.
Krzystof Piatek dan Theo Hernandez menjadi top scorer AC Milan di Serie A dengan masing-masing hanya mencetak empat gol.
Baca juga: Besaran Gaji dan Serba-serbi Kembalinya Zlatan Ibrahimovic ke AC Milan
Kembalinya Zlatan Ibrahimovic diharapkan menjadi pemecah kebuntuan saat ia datang setelah bursa transfer Januari buka. Namun, striker berusia 38 tahun itu sudah absen merumput sejak Oktober 2019.
Zlatan pun harus mematahkan tren buruk yang terjadi kepada para pemain yang melakukan comeback mereka ke San Siro.
Sportmediaset mencatat, dalam 25 tahun terakhir ada enam pemain top AC Milan yang menjadi flop setelah kembali ke Rossoneri.
1. Ruud Gullit.
Gullit pertama merumput bersama AC Milan pada 1987 dengan transfer yang memecahkan rekor transfer dunia.
Ia menjadi pemenang tiga gelar Serie A dan dua titel Piala Champions.
Namun, cedera ligamen serius dan persaingan keras di skuad, apalagi dengan kuota hanya tiga pemain asing, membuat Milan melepas Gullit ke Sampdoria.
Baca juga: Demi Inter Milan, Arturo Vidal Siap Berperang dengan Barcelona
Bersama Il Samp, Gullit memesona. Milan pun terbujuk membelinya kembali pada Juli 1994.
Akan tetapi, ia hanya tampil 14 kali dan mencetak dua gol sebelum dilego lagi ke Sampdoria pada November tahun sama.
2. Roberto Donadoni
Seperti Zlatan, Donadoni kembali ke AC Milan setelah bermain di Major League Soccer. Pada 1997, Donadoni meninggalkan New Yrok/New Jersey MetroStars untuk kembali bermain di bawah mantan pelatihnya, Fabio Capello.
Kendati berhasil memenangi gelar Serie A keenam bersama Alberto Zaccheroni setahun kemudian, Donadoni tak berhasil membobol gawang lawan dalam 20 laga hingga ia pergi lagi pada 1999.
3. Andriy Shevchenko
AC Milan memberikan Shevchenko jalan keluar dari nerakanya di Chelsea. Rossoneri meminjam striker asal Ukraina itu untuk musim 2008-2009, tiga tahun setelah sang pemain hijrah ke Chelsea.
Akan tetapi, Shevchenko gagal mengulang aksi-aksi bak dewa yang ia pertunjukkan pada era pertama di Milan.
Ia hanya menjadi starter sembilan kali sepanjang musim dan hanya total mencetak dua gol dari 26 pertandingan. Pada akhir musim tersebut, Milan mengembalikan sang bomber ke Chelsea.
Baca juga: Top Scorer Liga Italia Sepanjang 2019, Cristiano Ronaldo Hanya Ketiga
4. Kaka
Mungkin salah satu comeback yang tergolong paling sukses. Pada 2013, Kaka meninggalkan Real Madrid setelah empat musim yang terhitung sukses.
Milan kemudian mengambil Kaka yang masih berusia 31 tahun ketika itu. Pemain asal Brasil ini pun mendapat nomor sama, 22, dengan yang ia pakai pada masa pertamanya di Milan.
Sayang, ia langsung menderita cedera serius pada laga resmi pertamanya sehingga harus istirahat dua setengah bulan.
Baca juga: Menanti Debut Kedua, Ini Catatan Rekor Ibrahimovic bersama AC Milan
Namun, Kaka kembali dan mencatatkan gol ke-100nya bersama AC Milan sebelum mencetak gol pada laga ke-300 bersama Milan.
Pada akhir musim tersebut Kaka meminta dilepas ke Orlando City ke MLS. Ia mengaktifkan klausul kontrak setelah klub gagal lolos ke kompetisi antarklub Eropa.
5 Mario Balotelli
Si anak bengal mengalami nasib serupa dengan Andriy Shevchenko dalam artian AC Milan memberi mantan pemainnya jalan keluar setelah musim neraka di Inggris.
Mario Balotelli gagal total setelah kepindahannya senilai 16 juta pounds ke Liverpool pada Agustus 2014 sebagai pengganti Luis Suarez.
Milan meminjam Balo selama semusim pada 2015-2016. Namun, ia hanya mencatatkan satu gol dari 20 laga Liga Italia dan dikembalikan ke Liverpool pada akhir musim.
6. Kevin-Prince Boateng
Boateng kembali ke Milan setelah kontraknya diputus oleh Schalke 04 karena serangkaian perilaku negatif di luar lapangan pada Desember 2015.
Sang playmaker diberi ikatan kerja enam bulan dan berhasil mencetak gol kontra Fiorentina kurang dari sebulan sejak ia kembali merumput.
Akan tetapi, ia hanya melakoni satu start sepanjang setengah tahun tersebut dan pelatih Cristian Brochi memutuskan bahwa ia akan dilepas setelah kontraknya berakhir pada musim panas 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.