Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saddil Ramdani Berbagi Pengalaman Menjadi Pemain Asing

Kompas.com - 28/12/2019, 11:00 WIB
Suci Rahayu,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tahun 2019 menjadi momen yang penting dalam karier Saddil Ramdani.

Pasalnya, pada tahun 2019, Saddil Ramdani menjalani karier pertamanya di luar Indonesia.

Setelah tiga tahun bermain di Persela Lamongan, Saddil Ramdani mengambil langkah besar dalam kariernya dengan memperkuat klub Malaysia, Pahang FA.

Baca juga: Madura United Amankan Satu Pemain dari Skuad SEA Games 2019

Saddil bermain di luar negeri pada usia yang sangat muda alias 20 tahun.

Meskipun hanya sebatas berkarier di Malaysia yang masih dekat dengan Indoensia, Saddil mengaku mendapat banyak pengalaman, salah satunya tekanan.

"Saya dapat tekanan di Malaysia. Jadi pemain asing itu dituntut harus kerja lebih keras lagi," kata Saddil kepada KOMPAS.com pada Jumat (27/12/2019).

Status sebagai pemain asing membuat Saddil Ramdani mempelajari banyak hal, salah satunya tidak cepat puas dengan capaian yang sudah diraih.

Selain itu, pergaulannya juga semakin luas dengan merantau ke negeri orang.

Menurut Saddil, bermain di Malaysia membuatnya punya banyak teman baru. Kondisi ini membuatnya punya banyak peluang bermain di negara lain.

"Banyak teman juga jadi modal saya untuk 2020. Bagaimana saya mengatur dan bisa lebih belajar lagi untuk diri sendiri dan membanggakan Indonesia," kata Saddil.

Sementara itu, terkait iklim kompetisi Liga Super Malaysia dan Liga 1, Saddil Ramdani menilai ada banyak perbedaan.

Dari sisi teknis, Liga Super Malaysia dinilai lebih tertata. Jadwal pertandingan diatur dengan baik.

"Tetapi kalau suasana suporter masih lebih baik di Indonesia," kata Saddil.

Baca juga: Final Liga 1 Putri, Persib Akan Tampil Menyerang

Dalam kehidupan pribadi, Saddil pun mendapat banyak masukan positif, di antaranya penguasaan bahasa Inggris bagi pemain sepak bola.

Faktor kemampuan berbahasa Inggris itu bisa menunjang seorang pemain untuk bermain di luar negeri.

"Saya lebih belajar bahasa Inggris dan bahasa Melayu. Kalau Melayu saya agak paham. Orang-orang di sana sangat menghargai kedatangan saya di sana dan menyambut dengan baik," ucap Saddil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com