Kendati Punya Lisensi AFC Pro, Iwan Setiawan Pilih 'Jalan Sunyi' di Liga 3

KOMPAS.com - Iwan Setiawan memilih 'jalan sunyi' dalam kariernya di 2019. Dia tidak melatih tim Liga 1, meskipun punya lisensi AFC Pro.

Iwan Setiawan pun tidak gengsi menjadi pelatih klub Liga 3, Persidi Aceh Timur.

AFC Pro merupakan jenjang tertinggi dalam strata kepelatihan di level AFC (Federasi Sepak Bola Asia).

Tidak banyak pelatih Indonesia yang sudah mengantongi lisensi itu, salah satu yang memiliki adalah Iwan Setiawan.

Namun, nama Iwan Setiawan tidak ada dalam daftar pelatih 18 klub Liga 1 2019.

Baca juga: Bos Persib Bantah Rumor Merapatnya Ferdinand dan Oseni ke Bandung

Pelatih asal Medan tersebut juga tidak ada dalam daftar para pelatih klub Liga 2 pada musim ini.

Iwan Setiawan terakhir tercatat sebagai Direktur Teknik Youth Development Madura United pada awal musim Liga 1 2019.

Dia juga sempat melatih tim level usai. Namun, kini Iwan melatih Persidi Aceh Timur.

"Jujur saja ini. Saya tidak munafik, karena periuk nasi-lah. Kemarin saya berakhir kontrak di Madura United bulan Mei 2019 dan saat itu kompetisi sedang berjalan," tutur Iwan Setiawan kepada KOMPAS.com.

"Jadi karena ada tawaran dari menejemen tim Liga 3 dan alhamdulilah mereka memberikan angka yang baiklah menurut saya, cukup untuk saya akhirnya saya terima itu," sambung Iwan Setiawan.

Meski menjadi pertimbangan utama, menurut Iwan Setiawan uang bukan satu-satunya alasan mengapa dia mau melatih Persidi Aceh Timur.

Baca juga: Marcus Rashford dan Catatan Gol Cristiano Ronaldo di Man United

Alasan lain, dia penat dengan beragam kegaduhan yang menyertainya di masa lalu.

"Saya masih melihat ada ketidak jujuran di Liga 1 dan Liga 2. Apalagi saat itu saya keluar dari Borneo FC, saya ada sedikit konflik dengan suporter. Saya tau apa penyebab konfliknya yang ujung-ujungnya masalah unfair play."

"Jadi bisa dibilang saya mau cooling down dulu, capek juga ribut-ribut sama orang-orang," sambung eks pelatih Borneo FC.

Bersama Persidi Aceh Timur, Iwan Setiawan membuktikan tangan dinginnya.

Dia membawa timnya menjadi juara Liga 2 regional Aceh meskipun terhenti di babak nasional dan gagal promosi ke Liga 2.

"Manajemen cukup serius. Mereka meminta untuk prestasi maksimallah di tim ini. Namun, alhamdulillah dengan saya bawa juara di Aceh itu menjadi rekor semenjak berdirinya tim ini," ucapnya.