Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Manajemen Persib soal Anggapan Depak Legenda

Kompas.com - 25/12/2019, 16:13 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam dua musim terakhir, Persib Bandung melakukan langkah berani dengan mendepak dua pemain senior yang sudah dianggap sebagai legenda tim.

Pada akhir musim 2018, klub berjulukan Maung Bandung itu mendepak Atep dan Tony Sucipto, yang sudah lebih dari lima musim memperkuat Persib.

Terdepaknya Atep dan Tony sempat mendapatkan protes dari bobotoh.

Terlebih pencoretan Atep, yang dalam beberapa tahun terakhir muncul sebagai ikon tim Persib.

Atep membela Persib dari musim 2008 hingga 2018.

Selama satu dekade karier Atep bersama klub berjulukan Maung Bandung itu, empat gelar juara berhasil disumbangkan pemain asal Cianjur itu.

Baca juga: Berseragam Persib, Esteban Vizcarra Kenakan Nomor Bekas Atep

Setelah Atep, giliran Hariono yang kemudian terdepak dari skuad Persib. Hariono dipastikan tercoret dari skuad Persib di musim 2020.

Gelandang 34 tahun itu harus mengakhiri 11 tahun kariernya bersama Persib karena kontraknya tak lagi diperpanjang untuk musim depan.

Baca juga: Saat Dingin Hujan Tak Sedingin Hariono...

Sama halnya dengan Atep, pencoretan Hariono pun membuat kebanyakan bobotoh protes.

Akan tetapi, keputusan sudah dibuat, dan Hariono pun harus mengikuti jejak Atep untuk meninggalkan Persib.

Mencoret dua pemain yang sudah dicap sebagai legenda klub, dalam dua musim terakhir, menyebabkan Persib terkena dampak opini miring publik.

Tidak sedikit yang menyebut Persib sebagai tim yang tega membuang pemain yang sudah dianggap sebagai legenda atau ikon klub.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, angkat bicara mengenai hal tersebut.

Menurut Teddy, status legenda Persib tetap melekat dalam diri Atep maupun Hariono, meski kini sudah tidak lagi berseragam Persib.

Teddy menyampaikan, situasi seperti itu lumrah terjadi dalam dunia sepak bola profesional.

Bahkan, di Eropa, banyak pemain yang sudah menjadi legenda di klub, justru tidak mengakhiri kariernya di klub yang membesarkan namanya itu.

Baca juga: Hengkang dari Persib, Hariono Dibidik Lima Klub Indonesia

Misalnya, Raul Gonzalez Blanco. Raul adalah ikon Real Madrid karena dia merupakan pemain binaan Madrid dan namanya pun besar setelah membela Madrid.

Raul adalah legenda klub dan pernah menyandang julukan sebagai Pangeran Bernabeu karena kontribusinya yang besar bagi klub berjulukan Los Merengues itu.

Akan tetapi, karier Raul sebagai pesepak bola tidak berakhir di Madrid. Sebab, pada akhir musim 2010 Raul terdepak dari skuad Madrid.

Raul pun hijrah ke Schalke 04, setelah 15 tahun mengabdi kepada tim ibu kota itu.

Selain Schalke, Raul juga pernah bermain di Liga Qatar bersama Al-Saad, dan kariernya pun berakhir di klub MLS, New York Cosmos pada 2015.

Meski begitu, hingga saat ini Raul tetap dikenang sebagai ikon dan legenda Madrid.

Sejak 2018, Raul pun sudah kembali ke Madrid dengan status sebagai pelatih. Dia memulai karier kepelatihannya dengan menangani Real Madrid U-15, dan kini menjadi manajer Real Madrid Castilla.

"Pemain bisa datang dan pergi, bahwa seorang legenda, tetap seorang legenda," kata Teddy.

"Misalnya, Steven Gerrard, yang tetap jadi legenda Liverpool meski dia tidak pensiun d Liverpool," kata dia.

Baca juga: Umuh Muchtar: Pintu Akan Selalu Terbuka bagi Hariono Kembali ke Persib

Teddy melanjutkan, Persib tidak akan pernah menutup pintu bagi Atep, Hariono, atau ikon Persib lain yang 'terbuang' untuk kembali ke Persib, dengan status apa pun.

Teddy menyebut, Persib pun tidak akan keberatan bila Atep ataupun Hariono mau kembali ke Persib dan mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola di Persib.

"Seperti Hariono, kalau mau kembali ke Persib selalu kami tangan terbuka. Mau balik lagi sebagai apa, pemain atau pelatih, kami terbuka, karena kesempatan itu pasti ada," kata Teddy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com