KOMPAS.com - Dingin. Suasana itu pasti dirasakan oleh bobotoh, sebutan untuk suporter Persib Bandung, yang menyaksikan langsung laga melawan PSM Makassar, Minggu (22/12/2019) sore.
Bagaimana tidak, hujan lebat mengguyur hebat di Stadion Si Jalak Harupat Bandung pada pertandingan pekan terakhir Liga 1 musim 2019 yang berakhir dengan skor 5-2 untuk Persib.
Namun, dinginnya hujan saat itu masih kalah dengan "dingin"-nya sang gelandang pengangkut air milik Maung Bandung, Hariono.
Pertandingan Persib vs PSM Minggu sore itu memang menjadi laga perpisahan Hariono yang kontraknya telah habis dan tidak diperpanjang oleh manajemen klub.
Baca juga: Persib Vs PSM, Ezechiel dan Hariono Buat Maung Bandung Menang Telak
Tak ayal, selain karena laga tersebut merupakan pertandingan terakhir Persib pada musim ini, momen perpisahan dengan Hariono pun menjadi sisi lain antusiasme bobotoh untuk hadir langsung di Jalak Harupat.
Stadion terlihat penuh sesak. Banyak di antaranya telah menyiapkan tulisan dan gambar terkait sosok Hariono.
Misalnya saja, tulisan nomor 24, yang merupakan nomor punggung pemain kelahiran Sidoarjo pada 12 Oktober 1985 itu.
Hal itu menjadi pemandangan atau warna lain yang mengiringi jalannya duel sengit antara Persib Bandung versus PSM Makassar.
Baca juga: Tinggalkan Persib, Hariono Dinilai Senasib dengan Steven Gerrard
Hariono, si kalem berhati biru
Mas Har, begitu biasanya bobotoh menyapa Hariono, memang menjadi sosok spesial di mata suporter Persib Bandung.
Dalam perjalanannya berkostum biru, Hariono merupakan bagian dari tim juara Persib yang meraih gelar Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015.
Saat berlaga, Hariono tak kenal kompromi. Dia akan menjadi sosok pertama yang bersikap jika ada rekan yang "disakiti".
Hariono bekerja keras dan berduel untuk merebut atau melindungi bola.
"Saya bisa bermain lepas dan berani ambil risiko karena saya tahu kalau kehilangan bola masih ada Hariono untuk merebut kembali," ucap rekan setim, Kim Jeffrey Kurniawan.
Di balik karakter diamnya, pemain yang bergabung ke Persib sejak 2008 dari Deltras Sidoarjo itu tetap bisa asyik pada saatnya, disenangi, sekaligus disegani teman maupun lawan.
Baca juga: Kesedihan Kapten Persib Bandung Ditinggal Hariono