Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalender Padat MotoGP, Efek ke Indonesia dan Wacana Pergantian Format

Kompas.com - 23/12/2019, 09:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kalender MotoGP yang kian padat membuat wacana pergantian format race weekend kian diseriusi. MotoGP Mandalika 2021 menjadi salah satu alasan.

MotoGP memang agresif melakukan ekspansi dalam beberapa tahun terakhir. Musim 2019 menjadi tahun dengan jumlah seri terbanyak sejauh ini dengan 19 seri balapan.

Musim depan, MotoGP akan menambah angka itu menjadi 20. Pada musim 2021, jumlah tersebut akan menjadi 22 seri termasuk di MotoGP Mandalika.

Dorna, selaku pemegang hak siar dan komersial MotoGP, telah mempunyai rencana untuk menambah seri MotoGP menjadi 25 dalam lima tahun ke depan.

Baca juga: Anak Julio Cesar Chavez Mogok Bertarung, Dilempari Penonton

Hal ini menimbulkan masalah karena para pengendara telah mengungkapkan keinginan mereka agar balapan tak menembus batas 20 balapan dalam satu musim.

Ketertarikan dari beberapa negara penggila MotoGP seperti Finlandia (dijadwalkan ke kalendar 2020), Indonesia sendiri (2021), Brasil (2022), dan Hungaria (yang baru mencapai tahap persetujuan awal) bisa membuat batas tersebut dilewati.

Salah satu rider yang menginginkan balapan dikurangi adalah Valentino Rossi.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh manajer tim Suzuki, Davide Brivio.

"Sebanyak 22 balapan akan sangat rumit. Sekarang saja sudah sulit bagi para rider untuk tetap fokus dan mengendalikan level stress. Bahkan, bagi kami yang bekerja di paddock hari-hari menjadi terasa sangat lama," tuturnya seperti dikutip dari Motorsport.com.

Baca juga: Rekap dan Klasemen Liga Inggris, Dua Hasil Kejutan Tutup Akhir Pekan

"Tim-tim mulai berdiskusi tahun ini. Kami berembuk bagaimana caranya mengurangi stress dengan 20 balapan tiap tahun. Kami berpikir untuk mengurangi sesi tes. Ini tentang kompensasi," ujar Brivio.

"Tentu, membatalkan tes dan menambah balapan tidak akan seimbang tetapi setidaknya kami berusaha mengurangi stress sedikit."

Davide Brivio lalu membahas ide soal mengurangi race weekend atau akhir pekan balapan yang selama ini berlangsung Jumat-Sabtu-Minggu.

"Secara pribadi, saya akan mempertimbangkan hal itu walau saya tak tahu apakah memungkinkan atau tidak. Namun, ini sesuatu yang bisa kami pikirkan," ujarnya.

"Mungkin, jika ada 22 balapan, kita bisa memangkas jadwal menjadi hanya Sabtu dan Minggu. Bisa ada jalan, tetapi kami semua harus mencari solusi."

Brivio pun mengakui bahwa bertambahnya seri balapan ini menjadi konsekuensi logis dari popularitas MotoGP dan dirinya juga menambahkan bahwa selalu positif bagi kompetisi wahid tersebut untuk mengunjungi lebih banyak negara.

Baca juga: VIDEO - Valentino Rossi Jajal Mobil Formula 1, Dipuji Cerdik dan Cermat

Selain itu, pihak Dorna juga masih menjajal kemungkinan memajukan dua kalender MotoGP, Phillip Island dan Valencia.

MotoGP Australia menjadi seri balap yang mendapat paling banyak keluhan dari pembalap pada musim ini.

Cuaca buruk dan angin kencang bahkan membuat sesi kualfikasi MotoGP Australia 2019 pada akhir Oktober 2019 dibatalkan serta race weekend dipotong menjadi hanya dua hari.

Pihak MotoGP mendapat tekanan untuk memajukan jadwal tersebut agar menghindari musim penghujan dan angin kencang di belahan selatan bumi tersebut.

Pun, mereka juga diminta untuk mendorong kalender MotoGP Valencia, seri penutup musim, lebih awal demi menghindari suasana trek yang tidak kondusif karena dinginnya region di sekitar Sirkuit Ricardo Tormo.

Gagasan memajukan jadwal balapan MotoGP Australia sudah diajukan oleh Dorna Sports kepada Australian Grand Prix Corporation (AGPC) sebagai penyelenggara balapan.

Baca juga: Milan Kalah Besar, Donnarumma Menangis Saat Tinggalkan Lapangan

Hanya saja, ide itu ditolak. AGPC—juga menaungi balapan GP Australia di Formula 1—enggan menggelar dua balapan dalam waktu yang berdekatan meski lokasinya berbeda.

Balapan F1 GP Australia digelar sekitar bulan Maret karena menjadi seri pembuka. AGPC menolak menggelar balapan MotoGP pada bulan April.

Dorna punya pendapat berbeda. Berkaca pada pagelaran F1 dan MotoGP di Sirkuit Catalunya dan Silverstone, jeda empat minggu dianggap sudah cukup.

Dorna berencana menjadikan Australia sebagai seri pembuka musim 2021 dan digelar pada bulan Februari. GP Thailand dan Qatar menjadi seri ke-2 dan 3 pada bulan Maret.

Bagaimana dengan balapan di Indonesia? Sirkuit Mandalika kemungkinan akan mengisi balapan bulan Oktober yang ditinggalkan oleh Australia dan Thailand.

Triple header atau tiga balapan beruntun di Asia (Jepang-Indonesia-Malaysia) pun bisa terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com