KOMPAS.com - Serie A akhirnya meminta maaf karena telah menggunakan gambar monyet dalam kampanye antirasisme mereka.
Dilansir dari Footbal Italia, Rabu (18/12/2019), pernyataan maaf itu disampaikan langsung oleh CEO Serie A, Luigi Di Siervo.
"Saya meminta maaf kepada siapa pun yang tersinggung oleh karya yang dibuat oleh Simone Fugazzotto Mei lalu, untuk Final Coppa Italia," ujarnya.
“Meskipun sang seniman menjelaskan bahwa makna ciptaannya benar-benar merupakan pesan menentang rasisme, karya itu masih tampak dipertanyakan oleh banyak orang," kata Di Siervo menambahkan.
Baca juga: Tampilkan Gambar Monyet, Kampanye Antirasisme Serie A Dikecam
"Apa yang tidak dapat dipertanyakan adalah kecaman kuat dan terus-menerus oleh Lega Serie A terhadap semua bentuk diskriminasi dan rasisme, yang kami berkomitmen untuk hapuskan dari Liga kami," Di Siervo mengakhiri.
Sebelumnya, Serie A berinisiatif mengampanyekan antirasisme dengan menggandeng seniman asal Italia, Simone Fugazzotto.
Dalam karyanya, Fugazzotto menggambarkan tiga kepala monyet yang dinilai mewakili bangsa di dunia.
Serie A have drawn criticism for their new anti-racism campaign. pic.twitter.com/Jwp0K2hcNw
— ESPN FC (@ESPNFC) December 16, 2019
Namun, inisiatif Serie A dan Fugazzotto itu ternyata mendapat kecaman dari berbagai kalangan.
Baca juga: Giroud Capai Kesepakatan dengan Inter Milan?
Salah satunya datang dari klub peserta Serie A, AS Roma.
Kecaman itu dilontarkan AS Roma melalui akun Twitter resmi mereka, @OfficialASRoma.
AS Roma menyayangkan penggunaan "monyet" sebagai medium kampanye antirasisme.
Tidak hanya AS Roma, agen Romelu Lukaku, Michael Yormark, juga mengecam hal tersebut.
Yormark menilai bahwa Serie A justru memperburuk keadaan dengan membuat visual yang seharusnya tidak dtampilkan.
Baca juga: Juventus Bergantung ke Ronaldo untuk Juara Liga Champions
Lukaku sendiri pernah menjadi korban tindakan rasisme di Italia.
Tepatnya saat striker Belgia itu memperkuat Inter Milan yang bertandang ke markas Cagliari pada September lalu.
Selain Lukaku, penyerang Brescia, Mario Balotelli, Chris Smalling (AS Roma), dan stoppper Napoli, Kalidou Koulibaly, juga pernah mendapatkan perlakuan serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.