Hal umum yang mungkin biasa kita dengar jika ada pemain yang mencuri perhatian, terlebih di usia muda, ada anggapan akan menjadi penerus atau "the next" bintang yang sebelumnya sudah ada.
Misalnya, ada sebutan "the next Cristiano Ronaldo", yang kini ditujukan kepada bintang muda Portugal, Joao Felix, atau the next-the next lainnya.
Namun, tidak bagi Bambang Pamungkas. Bisa jadi Bepe tak ingin ada Bambang Pamungkas selanjutnya.
Hal itu karena Bambang tak sependapat dengan sebutan atau anggapan "the next".
Bepe, yang berkarier selama 20 tahun di lapangan hijau, sama dengan nomor punggungnya 20, merasa anggapan the next adalah hal yang merendahkan.
Baca juga: Kiprah Bambang Pamungkas Berseragam Persija Jakarta
"Dalam setiap munculnya talenta pesepak bola baru, kita selalu menggunakan istilah "The Next" untuk mengungkapkan bentuk atensi, kekaguman, atau dukungan kita terhadap bakat tersebut," tulis Bambang dalam situs resminya pada November 2019 lalu.
"Hal yang sejak dulu (saya masih muda) saya tidak setuju. The next ini dapat atau boleh diartikan dengan berikutnya, selanjutnya, atau penerus," lanjutnya.
"Menurut pendapat saya (kalau ada yang tidak setuju tentu boleh), predikat "the next" ini kok seperti 'merendahkan'. Maksud saya begini, ambil contoh misalnya ada talenta pesepak bola potensial, katakanlah namanya Mustofa," tulisnya.
"Kemudian si Mustofa ini dijuluki sebagai The Next Bambang Pamungkas. Menurut saya, julukan semacam itu bukanlah sebuah dukungan, melainkan malah bentuk under estimate kita pada talenta Mustofa," demikian Bepe.
Bepe berpendapat, menyematkan julukan "the next Bambang Pamungkas" bisa jadi hanya membuat si pemain mengulangi apa yang dilakukan seorang Bepe.
"Menganggap Mustofa adalah the next Bambang Pamungkas dapat diartikan menganggap Mustofa hanya akan mengulangi apa yang dicapai Bambang Pamungkas. Menurut saya, ini sebuah 'penghinaan' terhadap talenta besar Mustofa. Mustofa harus terprovokasi (dalam arti positif) dengan julukan itu," lanjutnya.
"Kisah Bambang Pamungkas dengan sepak bola Indonesia sudah selesai. Sepak bola Indonesia butuh Mustofa (atau pemain lain) dengan segala kisah, inspirasi, dan prestasinya sendiri. Yang kita semua berharap, semoga lebih baik dari Bambang tadi," demikian Bambang.
Pesepak bola sejati yang layak diteladani
Bepe memegang mikrofon. Tiba waktunya bagi sosok yang pernah bermain untuk Selangor FC dan Pelita Bandung Raya itu untuk menyampaikan kalimat perpisahan.
Seperti karakternya yang memang berwibawa, terbukti dengan jabatan kapten yang pernah dia emban di timnas Indonesia dan Persija, Bepe berusaha untuk tak menangis.