Piala Dunia Putri 2023, Duet Ini Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah

SYDNEY, KOMPAS.com - Piala Dunia Sepak Bola Putri akan dilaksanakan pada 2023.

Berkenaan dengan hal itu, duet Australia dan Selandia Baru, tulis laman xinhuanet.com, mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama, Jumat (13/12/2019).

Baca juga: Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Kalah dari Luksemburg

Kedua negara itu berpesan memperluas gema sepak bola putri di Asia dan Oseania.

Federasi Sepak Bola Australia (FFA) dan Federasi Sepak Bola Selandia Baru (NZF) sudah mengajukan proposal dimaksud ke Markas Besar FIFA di Zurich.

Pengajuan itu bahkan dilakukan sebelum pengumuman resmi kerja sama kedua federasi di Stadion AAMI Melbourne.

Baca juga: Al Hilal Juara LCA 2019, Slot Piala Dunia Antarklub Lengkap

Nantinya, pada Piala Dunia tersebut, 32 negara akan berlaga.

VANDERLEI ALMEIDA/AFP Para pemain timnas Jerman merayakan keberhasilan meraih medali emas cabang sepak bola putri Olimpiade Rio 2016 seusai mengalahkan Swedia, Jumat (19/8/2016).

""Kami mendukung kerja sama menjadi tuan rumah dengan Selandia Baru," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Australia Richard Colbeck.

FIFA Pesepak bola putri Irlandia, Stephanie Roche, ketika menghadiri acara penghargaan FIFA Ballon dOr 2014 pada 12 Januari lalu. Tampak dalam foto, Cristiano Ronaldo (kiri) dan Lionel Messi (2 dari kiri). Roche masuk nominasi pencetak gol terbaik, dan dia menempati peringkat kedua karena kalah bersaing dengan pemain Kolombia, James Rodriguez.

"Piala Dunia Putri 2023 di Australia dan Selandia Baru akan menginspirasi banyak perempuan berpartisipasi," kata Colbeck lagi.

"Kami harapan akan makin banyak perempuan yang meningkatkan aktivitas fisiknya demi kesehatan dan gaya hidup lebih baik," ujar Richard Colbeck.

AFP PHOTO Brandi Chastain, bintang sepak bola putri Amerika Serikat

Richard Colbeck mengatakan kedua negara sudah menorehkan pengalaman menjadi tuan rumah bersama perhelatan olahraga internasional.

"Kami punya infrastruktur dan pakar dan antusiasme menjadi tuan rumah bersama,"lanjut Colbeck.

Sementara itu, Menteri Olahraga dan Rekreasi Selandia Baru Grant Robertson mengatakan kedua negara sudah memiliki komunitas, stadion, dan kota-kota penyelenggara.

"Makanya, kami siap," ujarnya.