Park datang ke Vietnam dengan misi yang masih sederhana, yakni membawa timnas Vietnam kembali ke 100 besar peringkat FIFA.
Pada 11 Oktober 2017, Park sempat melontarkan mengenai filosofi sepak bolanya yang menekankan pada penguasaan bola dan umpan-umpan pendek.
Melalui pasang surut, Park tetap bertahan dengan filosofinya itu. Ia tidak sama sekali mencoba mengubahnya.
Tak cuma itu, Park juga sangat memercayai pemain muda. Ia bahkan memulai kariernya di Vietnam dengan mengandalkan para pemain U23 yang tampil mengecewakan di SEA Games 2017.
Park yakin para pemain muda akan membantunya jika ingin meraih kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: Ditarget Juara Piala AFF 2020, Luis Milla Tak Berani Jamin
Prestasi pertama Park sebagai pelatih timnas Vietnam datang beberapa bulan setelah kedatangannya.
Ia berhasil membawa Vietnam menembus final Piala Asia U23 di China, Januari 2018. Di final, Vietnam harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 1-2 di lapangan bersalju.
Beberapa bulan berselang, Park kembali menuai kesuksesan lainnya, yakni membawa Vietnam menembus semifinal Asian Games 2018.
Vietnam mengakhiri turnamen di posisi keempat setelah kalah dari Uni Emirat Arab di laga perebutan medali perunggu.
Menjelang penghujung 2018, Vietnam berhasil menjadi juara Piala AFF 2018, sebelum menembus perempat final Piala Asia pada Januari 2019.
Mengandalkan kerja tim
Park banyak dinilai sebagai orang yang mampu mengeluarkan potensi pemain untuk membuat tim yang luar biasa.
Park secara konsisten memberikan kejutan dengan pilihan pemainnya untuk turnamen internasional.
Pilihan dan pergantian pemainnya juga terbukti tidak terduga, tetapi semuanya tampaknya bekerja dengan baik.
Park juga dianggap sebagai orang yang memahami kekuatan dan kelemahan setiap pemain. Dia selalu menyoroti semangat tim dan berfokus pada membangun sikap kompetitif.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.