Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tidak Akan Tampil pada Olimpiade 2020 dan Piala Dunia 2022

Kompas.com - 09/12/2019, 23:30 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari Rusia. Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengeluarkan keputusan bahwa negara berjulukan Tirai Besi itu menerima larangan mengikuti semua event olahraga selama empat tahun.

Keputusan itu dibuat di kantor pusat Komite Olimpiade Internasional di Lausanne, Swiss, Senin (9/12/2019) waktu setempat.

Baca juga: Pembangunan Selesai, Stadion Utama Olimpiade Tokyo 2020 Diserahkan ke Dewan Olahraga Jepang

Badan Anti-Doping itu memutuskan Rusia harus dihukum karena memanipulasi data laboratorium skandal doping.

Komite eksekutif Badan Anti-Doping menyimpulkan Moskow telah merusak data laboratorium dengan menanam bukti palsu dan menghapus file terkait tes doping.

Presiden Badan Anti-Doping, Sir Craig Reedie, mengatakan bahwa keputusan itu menunjukkan tekad untuk bertindak tegas dalam menghadapi krisis doping Rusia.

"Sudah terlalu lama, doping Rusia telah mengurangi olahraga yang bersih," katanya.

"Rusia diberikan setiap kesempatan untuk menyelenggarakan event olahraga dan bergabung kembali dengan komunitas anti-doping global untuk kebaikan atletnya dan integritas olahraga," Sir Craig Reedie menambahkan.

"Tetapi sebaliknya mereka memilih untuk melanjutkan sikap penipuan dan penolakannya," tuturnya.

Rusia memiliki waktu 21 hari untuk mengajukan banding, namun keputusan tersebut nampaknya bakal sulit.

Sebab, keputusan tersebut sudah dibuat oleh 12 anggota Komita Eksekutif WADA.

Baca juga: Juergen Klopp Enggan Melepas Mohamed Salah ke Olimpiade Tokyo 2020

Dengan hukuman tersebut, berarti Rusia tidak akan bisa mengikuti ajang-ajang olahraga, antara lain Olimpiade Tokyo 2020 dan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Namun, atlet-atlet Rusia yang mampu membuktikan bahwa mereka tidak bersalah bisa berkompetisi di bawah bendera netral.

Selain itu, timnas sepak bola Rusia juga akan tetap mengikuti Piala Eropa 2020 mendatang.

Sebab ajang itu digelar UEFA dan tidak dianggap sebagai event besar olahraga.

Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa hukuman itu merupakan bagian dari 'histeria anti-Rusia kronis'.

"Jelas bahwa masalah doping yang signifikan masih ada di Rusia, maksud saya komunitas olahraga kami. Ini tidak bisa disangkal," kata Dmitry Medvedev.

"Tetapi di sisi lain kenyataan bahwa semua keputusan ini dibuat, sering memengaruhi atlet yang telah dihukum, belum lagi beberapa poin lainnya," Dmitry menambahkan.

"Tentu saja ini membuat orang berpikir bahwa ini adalah bagian dari anti-Rusia histeria yang telah menjadi kronis," tuturnya.

Sir Craig Reedie mengatakan bahwa keputusan itu menunjukkan tekad untuk bertindak tegas dalam menghadapi krisis doping Rusia.

Baca juga: Indonesia Terancam Jadi Juru Kunci Kualifikasi Piala Dunia 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Liga Indonesia
Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Liga Indonesia
Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Liga Indonesia
Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Liga Champions
Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Liga Champions
Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Liga Champions
Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Liga Champions
Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Liga Champions
FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

Liga Champions
Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Liga Champions
Jadwal Jeka Saragih di UFC, Hadapi Fighter Veteran Westin Wilson Juni Nanti

Jadwal Jeka Saragih di UFC, Hadapi Fighter Veteran Westin Wilson Juni Nanti

Sports
Barcelona Mengarah ke Nama Rafa Marquez Sebagai Pengganti Xavi

Barcelona Mengarah ke Nama Rafa Marquez Sebagai Pengganti Xavi

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Liga 1: Persija Menang, Madura United Libas Borneo FC

Hasil dan Klasemen Liga 1: Persija Menang, Madura United Libas Borneo FC

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com