Timnas U23 Indonesia Vs Myanmar Sengit, Tak Ada Gol di Babak Pertama

Kompas.com - 07/12/2019, 15:49 WIB

M. Hafidz Imaduddin,

Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

M. Hafidz Imaduddin

Penulis

Nugyasa Laksamana

Editor

Lihat Foto

Pemain Timnas U-23 Indonesia, Bagas Adi beraksi saat melawan pemain Timnas Laos dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019 di Stadion Sepak Bola City Of Imus Granstand, Filipina, Kamis (5/12/2019). Timnas Indonesia menang 4-0 dari Laos.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

KOMPAS.com - Babak pertama laga semifinal SEA Games 2019 antara timnas U23 Indonesia vs Myanmar berakhir imbang tanpa gol.

Laga timnas U23 Indonesia vs Myanmar ini berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Sabtu (7/12/2019).

Pada babak pertama, laga ini berjalan sangat ketat. Baik Myanmar maupun Indonesia terlihat bermain sangat hati-hati.

Sepanjang babak pertama, hanya terjadi empat tembakan tepat sasaran di mana tiga diantaranya milik Indonesia.

Tiga tembakan tepat sasaran itu dilakukan oleh Evan Dimas Darmono dan dua kali dari Osvaldo Haay.

Jalannya pertandingan:

Pada laga ini, pelatih timnas U23 Indonesia, Indra Sjafri, menggunakan formasi yang berbeda dari fase grup.

Indra Sjafri tidak menggunakan 4-3-3 melainkan 4-2-3-1. Osvaldo Haay yang biasanya menjadi penyerang tengah kini berperan sebagai gelandang serang ditemani Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani.

Tiga gelandang cepat itu bertugas menyokong Muhammad Rafli yang menjadi striker tunggal.

Pada 10 menit pertama, kedua tim terlihat masih mencari bentuk permainan sehingga perputaran bola lebih banyak di lini tengah.

Indonesia baru bisa menciptakan tembakan tepat sasaran pertama pada menit ke-12 lewat kaki kiri Evan Dimas Darmono.

Pada menit ke-17, Indonesia memiliki peluang emas untuk mencetak gol. Berawal dari akselerasi dari sisi kanan, Asnawi Mangkualam mengirimkan umpan silang ke kotak penalti.

Sempat membentur kaki bek Myanmar, bola liar mengarah ke Osvaldo Haay yang berdiri bebas. Namun sayang, sundulan Osvaldo sedikit melambung.

Dua menit berselang, Myanmar membalas lewat tembakan tepat sasaran pertama yang dilakukan oleh Lwin Moe Aung.

Pressing tinggi yang dilakukan para pemain Myanmar membuat Indonesia kesulitan mengembangkan permainan. Pressing itu membuat pemain Indonesia tidak bisa lama memegang bola sehingga sering terjadi salah umpan.