Dengan kebugaran Anthony Martial yang jauh dari prima, Man United tak bisa kehilangan jasa Marcus Rashford setidaknya sampai jendela transfer Januari dibuka.
3. Scott McTominay dan Fred Kombinasi Prima di Tengah
Kembalinya Scott McTominay untuk mendampingi Fred menjadi salah satu alasan Man United begitu mendominasi Spurs di lapangan tengah untuk sejam pertama pertandingan.
Fred, sebagai pemain terakhir di depan gawang David De Gea, juga sempat mengeblok tembakan Son Heung-min saat Man United tengah bertahan.
Namun, ia juga pemain yang paling banyak melepas operan (15) pada sepertiga serangan Manchester United sepanjang pertandingan dengan akurasi umpan 94 persen.
Hal ini menunjukkan betapa ia sangat mobile melahap ruang di Old Trafford.
Baca juga: Freddie Ljungberg di Arsenal, Si Cerdas dan Anti Alkohol
Seperti Fred, peran McTominay juga luar biasa kontra Spurs. Sang gelandang bertahan hanya sekali dilewati lawan sepanjang pertandingan dan ia memberikan keseimbangan di lini tengah Setan Merah.
Pemain berusia 22 tahun itu cepat mendekati sosok gelandang kelas dunia yang dibutuhkan Manchester United di tengah absensinya Paul Pogba.
4. Jose Mourinho Bermain Ofensif di Kandang Tim Rival
Jose Mourinho hanya berhasil mencetak satu gol dari tujuh laga tandang pertamanya ke tim-tim big six saat menukangi Manchester United.
Namun, Mourinho tampil dengan line up menyerang di Old Trafford. Timnya praktis bermain tanpa gelandang bertahan murni. Ia memilih Moussa Sissoko untuk mendampingi Harry Winks di tengah lapangan.
Mou menurunkan kuartet Harry Kane, Dele Alli, Son Heung-min, dan Lucas Moura di lini depan.
Keputusan ini menjadi salah satu alasan kenapa Man United begitu mendominasi di tengah lapangan apalagi dengan positioning Moussa Sissoko lebih sering ke kanan untuk melapisi lari-lari overlapping Serge Aurier.
Padahal, Mourinho memiliki Eric Dier dan Juan Foyth yang bisa turun sebagai gelandang untuk melapisi pertahanannya. Kedua pemain itu melewati 90 menit di bangku cadangan.
5. Dele Alli Gantikan Peran Harry Kane
Dele Alli mencetak gol indah pada malam hari itu di Old Trafford. Gol tersebut merupakan yang keempat dari tiga penampilan terakhirnya bersama Tottenham setelah ia hanya mencetak 2 gol dari 24 pertandingan sebelumnya.
Sebaliknya, Harry Kane hampir tak bisa berbicara apa-apa di Teater Impian. Bahkan, dalam empat laga terakhir, Harry Kane hanya berhasil mencatatkan 5 tembakan di dalam kotak penalti.
Jumlah itu hanya ke-14 terbaik di Premier League dalam periode waktu sama dan kalah jauh dari nama pertama di daftar tersebut, Raul Jimenez (18 tembakan).
Dari empat laga terakhir, Harry Kane hanya berhasil mencetak satu gol padahal dalam rentang itu Spurs menghadapi Sheffield United, West Ham, dan Bournemouth sebelum laga kontra Man United.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.