KOMPAS.com - Lifter putra Indonesia, Deni, mengaku harus berkutat dengan cedera di kedua lututnya demi meraih medali emas SEA Games 2019.
Meski begitu, Deni akhirnya menyumbang emas dari kelas 67 kg pada SEA Games 2019 yang digelar di kompleks olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Deni mendapat keping medali emas pada Selasa (3/12/2019) dari cabang angkat besi dengan total angkatan 315 kg (143 kg snatch, 172 kg clean and jerk).
Baca juga: Badminton SEA Games 2019, Malaysia Samakan Kedudukan Usai Kandaskan Fajar/Rian
Usai bertanding, Deni mengaku medali emas yang diraih saat ini menjadi tolak ukur bagi dirinya guna menghadapi Olimpiade 2020 yang akan digelar di Tokyo, Jepang.
“SEA Games ini juga untuk kualifikasi Olimpiade. Jadi, angkatan saya harus lebih baik daripada Kejuaraan Dunia," kata Deni ditemui seusai pertandingan.
"Saya mencetak total 312 kg pada Kejuaraan Dunia dan sekarang 315 kg. Semoga saja berubah poinnya untuk Olimpiade. Di samping itu, saya bersyukur," ucap Deni.
Lebih lanjut Deni mengaku dirinya terlalu memaksakan diri ketika itu. Beruntung, Deni masih sanggup melakukan angkatan terakhir.
Baca juga: Mengenal Badai Kammuri yang Sempat Ganggu Jadwal SEA Games Filipina
"Saya harus melawan diri sendiri. Mau berapa pun angkatan yang pelatih kasih, harus saya terima," kata Deni.
"Saat angkatan clean and jerk kedua, saya sempat terjatuh. Saat itu, lututnya agak sedikit berasa dan goyang. Jadi, saya tidak mau memaksakan,” sambungnya.
Deni sempat mengaku khawatir dengan kondisi cederanya lutut yang diderita yang dapat mengganggu penampilannya jelang menjalani SEA Games 2019.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.