KOMPAS.com - Gelaran ajang olahraga terbesar di Asia Tenggara yakni SEA Games 2019 di Filipina sudah memasuki hari ke-5.
Cabor seperti polo air, berkuda, sepak bola, dan floorball sudah lebih dulu dipertandingkan sebelum upacara pembukaan.
Hari ke-5 usai upacara pembukaan SEA Games 2019, beberapa cabor sudah mulai bertanding untuk memperebutkan medali.
Baca juga: SEA Games 2019, 10 Kribo Jagokan Indonesia Menang 2-0 atas Vietnam
Cabor tersebut yakni polo air, atletik, balap sepeda, dancesport, floorball, figure skating, triathlon, angkat besi, dan wushu.
Indonesia tercatat berada di peringkat keenam di tabel perolehan medali sementara SEA Games 2019 dengan koleksi 2 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu.
Polo air putra memastikan emas pertama bagi Indonesia usai meraih tiga kemenangan dan satu kali imbang.
Sedangkan emas kedua datang dari Dwi Cindy Desyana yang mewakili Indonesia di cabor dancesport di kelas breakdance putri.
Cabor dancesport mempertandingkan tiga macam kelas yakni standard, latin america, dan breakdance yang memperebutkan 13 medali emas.
Di kelas standard ada beberapa nomor yang dipertandingkan yakni quickstep, slow foxtrot, tango, viennese waltz, waltz, dan five dance atau kombinasi dari lima tarian sebelumnya.
Sementara di kelas latin america dipertandingkan nomor cha cha cha, jive, paso doble, rumba, samba, dan kombinasi lima tarian tersebut.
Cindy berhasil meraih medali emas di kelas Breakdance yang mempertandingkan nomor putra dan putri.
Selain medali emas, Indonesia sudah meraih dua medali perak dari Lisa Setiawati di cabor angkat besi di nomor 45kg putri dan sepak takraw putri nomor hoop.
Sedangkan tiga medali perunggu masing-masing diraih oleh Muhammad Ahlul Firman di nomor standar putra cabor triathlon, Nethavanie Octaria di nomor standar putri triathlon, dan surahmar dari nomor 55kg cabor angkat besi.
Baca juga: Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia Vs Vietnam
Bagi tim putri sepak takraw, bisa meraih medali emas merupakan pencapaian yang luar biasa.
Pasalnya, Dini Mitasari dkk bukan merupakan pemain asli dari nomor hoop. Mereka juga mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan hanya memakan waktu dua sampai tiga bulan.
"Ini memang bukan nomor kami. Nomor kami di tim regu. Kami baru belajar 2 sampai 3 bulan, jadi rasanya luar biasa bisa menyumbangkan medali perak karena persiapan kami minim sekali," ucap Dini Mitasari selaku kapten tim.
Sementara cabor wushu yang juga memperebutkan medali hari pertama pada Minggu (1/12/2019) gagal menambah perolehan medali untuk kontingen Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.