Freddie Ljungberg memulai petualangan melatihnya di Arsenal sebagai pelatih di tim U-23 Gunners pada Juni 2018.
Atensi Ljungberg ke detail, sesuatu yang telah ia lakukan sepanjang hidupnya, merupakan kekuatan utama sang pria dalam melatih tim akademi Arsenal tersebut.
Ljungberg dilaporkan menghabiskan waktu lama demi mengasah skill individu para pemain U-15 dan U-16 di lapangan latihan.
Ia tertarik dengan perkembangan teknis di aspek taktis dan mengaplikasikan hal tersebut ke tim akademi Arsenal.
Cohen Bramall, mantan pemain akademi Arsenal yang kini telah dilepas The Gunners, mengatakan bahwa Ljungberg adalah pemain yang terobsesi dengan kesempurnaan.
"Ia selalu meluangkan waktu untuk mengajari saya soal postur di lapangan, sentuhan pertama, cara menendang, cara mengoper. Bagaimana melihat orang lain di lapangan. Selalu kritik yang konstruktif," tuturnya.
Baca juga: David Moyes dan Nuno Espirito Santo Dibidik Dua Klub London
"Dengan Freddie, semua harus sempurna. Operan kami harus tepat, kita harus bisa menemukan ruang kala berbelok, dan bermain tinggi, berotasi pada waktu tepat. Apabila para pemain bisa mengamalkan itu, kami tak bisa dihentikan," lanjut bek kiri yang kini bermain bagi Colchester United tersebut.
Pendekatan ini pun terbukti sukses.
Pada musim lalu, tim U-23 Arsenal asuhan Freddie Ljungberg finish peringkat kedua di Premier League 2 dan mencetak 17 gol lebih banyak ketimbang Everton sang juara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.