KOMPAS.com - Pendiri Amartha Mikro Fintek yang kini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, mengapresiasi penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket 2019.
Menurut pria 32 tahun kelahiran Bogor, Jawa Barat itu, penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket edisi perdana berjalan menarik.
Partai finalnya sendiri mempertemukan Amartha Hangtuah, yang disponsori oleh Amartha Mikro Fintek, dengan klub Satria Muda Pertamina.
Satria Muda akhirnya keluar sebagai juara setelah meraih kemenangan dengan kedudukan 51-43.
Baca juga: Jan Ethes dan Gibran Curi Perhatian di Final Piala Presiden Basket
"Penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket tergolong heboh dan menarik. Saya melihat juga ada antusiasme yang tinggi dari turnamen ini," ucap Andi Taufan pada Selasa (26/11/2019).
"Panitia telah mengorganisasi turnamen dengan sangat baik. Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket," tutur dia.
Selain itu, Andi Taufan turut memuji transparansi penggunaan dana dalam Piala Presiden Bola Basket yang diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PWC).
Dengan adanya pantauan dari PWC, Piala Presiden Bola Basket menjadi ajang yang kredibel dan transparan.
"Adanya audit dari PWC bisa menjadi contoh positif dalam menyelenggarakan sebuah kegiatan olahraga," kata Andi Taufan.
Baca juga: Hadiah Cair Lebih Cepat, Satria Muda dan Hangtuah Apresiasi Panitia Piala Presiden Basket 2019
Meski demikian, Andi Taufan juga memberikan kritik dan saran terhadap penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket 2019, terutama soal aturan "game clock bersih".
Aturan itu diberlakukan karena mengikuti aturan jam tayang televisi, sehingga pertandingan pun berjalan lebih singkat.
Contohnya, pada laga final Amartha Hangtuah vs Satria Muda, dua kuarter selesai hanya dalam waktu 26 menit.
Untuk ke depannya, Andi Taufan berharap pertandingan bola basket yang disiarkan televisi tetap berjalan sesuai aturan basket yang seharusnya.
Baca juga: Makin Realistis, Kesempatan Timnas Basket 3x3 Rebut Emas
Selain itu, Andi Taufan juga meminta kepada pihak panitia agar promosi turnamen Piala Presiden Bola Basket berikutnya lebih digencarkan.
"Saran ini demi kebaikan bola basket Indonesia, dan tentu supaya tidak ada pihak yang dirugikan," kata Andi Taufan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.