Ketua Umum KOI Imbau Netizen Tak Hina Filipina soal SEA Games 2019

Kompas.com - 26/11/2019, 15:42 WIB
Nugyasa Laksamana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengimbau kepada masyarakat di Tanah Air untuk tidak menghujat Filipina terkait SEA Games 2019.

SEA Games 2019 sedang disorot para netizen Indonesia karena Filipina selaku tuan rumah dinilai belum siap menyelenggarakan ajang tersebut.

Penilaian itu muncul setelah adanya keluhan dari atlet dan ofisial berbagai negara yang tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.

Baca juga: #SEAGames2019fail, dari Kritik Netizen, Minta Maaf hingga Janji Lebih Baik

Di media sosial Twitter, telah muncul tanda pagar #SEAGames2019fail yang pada Selasa (26/11/2019) hingga pukul 12.45 WIB mencapai sekitar 26.100 kicauan. 

Meski demikian, Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, meminta kepada semua pihak untuk bersikap bijak dalam menanggapi permasalahan pada SEA Games 2019.

"Jangan begitu. Kita (Indonesia) juga pernah jadi tuan rumah ajang multi-event, dan perlu diingat kita akan menjadi tuan rumah banyak ajang olahraga lainnya pada masa mendatang," kata Okto kepada para awak media di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

"Kalau kita ikut-ikutan menghujat, bisa saja nanti orang luar negeri juga bersikap demikian ke kita. Jadi, saya mengimbau kepada semua masyarakat Indonesia untuk tidak ikut-ikutan meramaikan tagar yang mendiskreditkan Filipina," tutur dia.

Menurut Okto, sikap dari KOI saat ini adalah memberikan dukungan kepada Panitia Penyelenggara SEA Games 2019 (Phisgoc).

Ia berharap kelak Indonesia juga mendapatkan dukungan dari negara lain ketika sedang menjadi tuan rumah sebuah ajang olahraga.

Kekacauan yang terjadi pada SEA Games 2019 dirasakan oleh beberapa negara peserta, di antaranya seperti tim sepak bola Timor Leste, Kamboja, Myanmar, dan Thailand.

Seperti yang dilansir Fox Sport Asia, skuad timnas U-23 Timor Leste harus menunggu sekitar tiga jam di bandara seusai tiba di Manila.

Mereka kemudian dijemput oleh bus untuk diantar ke hotel. Namun ternyata, skuad Timor Leste tiba di hotel yang salah.

Permasalahan akomodasi juga dirasakan oleh kontingen dari Kamboja. Lebih parah lagi, mereka harus tidur di atas karpet karena kamar hotel belum disiapkan oleh penyelenggara.

Baca juga: Cedera Paha, Sergio Aguero Dipastikan Absen Saat Derbi Manchester

Ketidaknyamanan juga dirasakan oleh timnas U-23 Indonesia. Dalam persiapan menghadapi Thailand pada laga pertama Grup B, mereka mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari panitia SEA Games 2019.

Salah satu hal tak menyenangkan bagi timnas U-23 Indonesia adalah bus yang seharusnya membawa Evan Dimas dkk latihan di Stadion Rizal Memorial datang terlambat.

Timnas U-23 Indonesia pada akhirnya memilih berjalan kaki menuju stadion dari tempat mereka menginap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com