KOMPAS.com - Satria Muda Pertamina keluar sebagai juara Piala Presiden Bola Basket 2019 setelah mampu menangani perlawanan sengit Amartha Hangtuah di laga final pada Minggu (24/11/2019).
Partai Puncak Piala Presiden Bola Basket 2019 yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, mampu diakhiri Satria Muda Pertamina dengan skor 51-43.
Pelatih Satria Muda Pertamina, Milos Pejic, menyadari bahwa Amartha Hangtuah berisikan pemain yang memiliki kemampuan tembakan.
Hal tersebut membuat pelatih asal Serbia itu memutuskan untuk meminta anak asuhnya agar lebih baik menjaga area luar busur.
"Malam ini, kami bermain melawan tim dengan barisan penembak yang luar biasa. Penembak yang luar biasa, memaksa kami melakukan pertahanan yang lebih baik di area luar busur," ucap Pejic saat konferensi pers pasca-laga final.
Baca juga: Kalahkan Hangtuah, Satria Muda Pertamina Juara Piala Presiden 2019
Antisipasi yang diterapkan Pejic terbukti berhasil setelah total Field Goals Amartha Hangtuah hanya mencapai 13/53 atau setara 24,5 persen.
Meskipun total tembakan 3 poin Amartha Hangtuah mampu mencapai 33,3 persen, lebih besar dari Satria Muda Pertamina yang hanya mampu mencapai 28,6 persen, usaha tim asuhan Harry Prayogo mampu dibendung pada perolehan dua poin.
Amartha Hangtuah hanya mampu mencapai 6/32 atau setara 18,8 persen. Berbeda jauh dari Satria Muda Pertamina yang mampu mencapai 16/35 atau setara 45,7 persen.
Dampak dari antisipasi tembakan 3 poin yang diterapkan Pejic kemudian diakui oleh pelatih Harry Prayogo yang melihat kekuatan utama mereka di long shoot tidak begitu maksimal di laga tersebut.
"Kekuatan kami di long shoot. Ketika field goals kami buruk, itu jadi masalah karena untuk tembus ke paint area akan sulit. Ketika outside shooting bermasalah, pasti perolehan angka tim akan bermasalah juga," ujar Harry Prayogo menjelaskan.
Baca juga: Pelita Jaya Raih Tempat Ke-3 Piala Presiden 2019
Setelah strateginya berjalan baik dan berhasil meraih kemenangan di laga final, Pejic memberikan ucapan selamat kepada para pemainnya.
"Selamat kepada pemain. Kami meraih piala ini dengan tenaga dan pertahanan yang sangat baik," ucap Pejic.
View this post on Instagram????Piala Presiden Edisi Perdana???? ? #GueSM? #JuaraIndonesia ? #IndonesiaJuara
Meskipun berhasil meraih kemanangan, Pejic mengakui masih banyak kekurangan setelah beberapa pemainnya mengalami cedera dan tidak mampu bermain di final kontra Amartha Hangtuah.
"Kalian tidak melihat banyak pemain baru yang main di final ini, ini langkah pertama untuk tim ini. Kami punya banyak celah yang harus diisi,"
"Kami butuh waktu agar semua sehat dan bisa ikut berlatih," tutur Pejic.
Menanggapi keadaan tersebut yang kemudian berdampak pada permainan timnya di final, pemain bintang Satria Muda Pertamina Arki Wistu ikut berkomentar.
Baca juga: Pelatih Amartha Hangtuah Senang Jumpa SM di Final Piala Presiden 2019
Menurutnya, laga final kontra Amartha Hangtuah mampu memberikan banyak pembelajaran menjelang musim Indonesian Basketball League (IBL) 2020.
"Melalui gim yang tidak total mendominasi, semua pemain banyak belajar. Bagus kami juara. Tetapi yang penting untuk menjelang musim dimulai, ini pelajaran kami untuk berkembang sebagai tim," tutur Arki.
Adapun musim baru IBL akan digelar mulai tanggal 10 Januari 2020 di GOR Sahabat, Semarang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.