2 Kali Final Saat Pramusim, Amartha Hangtuah Optimistis Tatap IBL 2020

SOLO, KOMPAS.com - Klub Amartha Hangtuah meraih posisi runner-up pada turnamen pramusim Piala Presiden Bola Basket 2019.

Pada laga final yang berlangsung di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2019) malam, Amartha Hangtuah ditaklukkan Satria Muda Pertamina dengan skor 43-51-43.

Meski demikian, Presiden Amartha Hangtuah, Gading Ramadhan Joedo, memberikan apresiasi terhadap kerja keras para pemain dan pelatih yang sudah mampu mencapai babak final Piala Presiden.

Baca juga: Kalahkan Hangtuah, Satria Muda Pertamina Juara Piala Presiden 2019

Dari dua turnamen pramusim jelang Indonesian Basketball League (IBL) 2020, Amartha Hangtuah tercatat sudah dua kali menyandang status runner-up.

Sebelum menjadi runner-up Piala Presiden, Amartha Hangtuah juga meraih prestasi serupa pada ajang Piala Raja di Yogyakarta pada Oktober lalu.

Saat itu, mereka melangkah ke final sebelum dikalahkan tim nasional bola basket Indonesia.

Berlandaskan hasil dari kedua turnamen itu, Gading pun optimistis dengan peluang Amartha Hangtuah pada IBL 2020 mendatang.

"Dua kali gelaran basket pramusim menjadi runner-up, membuat kami semakin optimistis dalam menghadapi IBL 2020," ujar Gading Ramadhan Joedo.

“Kami sudah dua kali sampai final. Seharusnya itu jadi bukti bahwa anak-anak muda Amartha Hangtuah ini selangkah lebih di atas,” tutur pelatih Harry Prayogo.

Pelatih Amartha Hangtuah itu menyebut bahwa para pemainnya sudah memenuhi target dengan bisa lolos ke final Piala Presiden.

Meski demikian, Harry juga berharap anak asuhnya belajar dari hasil laga final untuk tampil lebih baik pada IBL 2020.

Baca juga: Permainan Sabar, Kunci Kemenangan Amartha Hangtuah atas Satya Wacana

“Mudah-mudahan dari game ini mereka bisa belajar untuk menyiapkan segala sesuatu dari awal," ucapnya. 

"Tadi start kami memang kurang optimal, tetapi kami bisa kasih perlawanan saat kuarter ke-3 dan ke-4,” kata Harry.

Pada final Piala Presiden 2019, Kelly Purwanto dkk memang sempat mengalami start buruk. 

Mereka tertinggal 0-11 pada awal kuarter pertama dan baru bisa bangkit pada kuarter kedua. 

Sempat memperkecil kedudukan hingga berselisih tiga angka, tetapi akhirnya mereka gagal menyalip raihan poin Satria Muda Pertamina.