KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri bahwa Gareth Bale adalah salah satu pemain yang tak disukai di klubnya sendiri, Real Madrid, dalam setahun belakangan.
Hubungannya dengan suporter, rekan setim, dan bahkan ke pelatihnya sendiri, Zinedine Zidane dikabarkan tak harmonis.
Bale bahkan sempat masuk dalam daftar jual pada bursa transfer musim panas 2019. Namun, rencana tersebut tak terealisasi.
Situasi tak nyaman yang dialami Bale bisa jadi makin bertambah parah dengan sikapnya belum lama ini.
Bale menjadi salah satu pemain yang mengantarkan timnas Wales lolos ke putaran final Euro 2020.
Hasil itu didapat setelah Wales menang 2-0 atas Hungaria pada laga terakhir grup yang dihelat di Stadion Cardiff, Selasa (19/11/2019).
Usai pertandingan, Bale ikut berselebrasi di belakang bendera Wales bertuliskan "Wales, Golf, Madrid, In That Order (Sesuai Urutan)"
Baca juga: Gareth Bale Akui Lebih Semangat Main Saat Bela Timnas Wales
Kejadian tersebut menjadi pemberitaan di media-media Spanyol.
Bale diketahui memang orang yang gemar bermain golf di luar aktivitasnya sebagai pesepak bola.
Sejumlah pihak menyayangkan sikap yang ditunjukkan Bale, tak terkecuali mantan presiden Real Madrid, Ramon Calderon.
Calderon menilai sikap Bale kekanak-kanakan. Ia pun percaya sudah tidak ada jalan bagi Bale untuk bertahan di Madrid.
“Akan sulit bagi Bale sekarang karena sangat kekanak-kanakan baginya untuk berpose di belakang spanduk itu,” kata Calderon kepada The Athletic.
“Para penggemar sangat marah karena tentu saja mereka tidak menyukainya, mengingat dia tidak pernah bermain untuk tim musim ini," ucap Calderon.
Gareth Bale dancing with this banner hasn't gone down well in Spain ????????#WalesGolfMadridInThatOrder pic.twitter.com/OcyNGZAxzv
— Soccer AM (@SoccerAM) 20 November 2019
Calderon meyakini tindakan Bale akan makin membuatnya sulit untuk dimainkan.
"Bale belum melakukan kebaikan. Dia malah menambahkan bahan bakar ke api dan itu akan menjadi sulit bagi Zidane untuk memasukkannya ke dalam starting line-up dan juga bangku cadangan," ucap Calderon.
“Bale telah berada di Madrid selama bertahun-tahun, dan sekarang dia tidak akrab dengan rekan satu timnya. Dia tidak berbicara bahasa Spanyol, sehingga menjadi masalah dalam hal berkomunikasi dengan para penggemar dan pers," ujar Calderon yang juga menyinggung Bale yang rawan cedera.
Spekulasi bahwa Madrid akan melepas Bale kembali mencuat. Ia diprediksi akan dilepas pada bursa transfer musim dingin, Januari mendatang.
Pada bursa musim panas lalu, Bale menolak pindah ke China.
Baca juga: Absen Satu Bulan bersama Real Madrid, Gareth Bale Kini Siap Bela Wales
Ia sempat digosipkan diincar klub lamanya, Tottenham Hotspur. Namun, hal itu dinilai sulit terealisasi pada saat ini setelah kendali Spurs diambil alih Jose Mourinho.
"Dia dikaitkan pergi ke China, tetapi itu hanya untuk pemain yang berada pada akhir karier mereka atau yang mencari uang. Sedangkan Bale masih memiliki setidaknya tiga atau empat tahun lagi di level atas," ucap Calderon menyinggung Bale yang kini berusia 30 tahun.
"Bisakah dia bergabung dengan Jose Mourinho di Tottenham? Kenapa tidak? Itu tergantung pada apa yang dipikirkan Mourinho tentang dia," ujar Calderon.
"Saya yakin para penggemar di Tottenham memiliki ingatan yang sangat baik tentang dia di sana. Bagi Bale, kembali ke tempat asalnya seharusnya ideal bagi semua orang karena akan sangat disayangkan jika dia pergi ke China," pungkas Calderon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.