Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Liga Kini Kompetisi Paling Kompetitif di Eropa

Kompas.com - 21/11/2019, 18:20 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi jika Premier League, kasta teratas Liga Inggris, dianggap kompetisi paling kompetitif di Eropa bahkan dunia.

Persaingan di Liga Inggris terus mengalami kemajuan dari istilah "big four" hingga kini menjadi "big six". Istilah itu menjadi representasi tim kuat favorit juara di Liga Inggris.

Di La Liga, kasta teratas Liga Spanyol, publik lebih mengenal dengan dominasi Barcelona dan Real Madrid

Namun, jika melihat persaingan di papan klasemen musim ini, La Liga terbilang lebih ketat daripada Liga Inggris.

Hingga pekan ke-13, jarak Barcelona sebagai pemimpin klasemen dengan Valencia di urutan kesembilan hanya lima poin.

Baca juga: Demi Barcelona, Neymar Tolak Perpanjang Kontrak di PSG

Jarak pemimpin klasemen dengan tim peringkat sembilan di musim ini menjadi yang terendah dalam sejarah La Liga.

Rekor sebelumnya adalah enam poin yang terjadi pada musim 1998-1999 saat Barcelona menjadi juara.

Hal ini bertolak belakang dengan yang terjadi di Liga Inggris. Hingga pekan ke-12, Liverpool masih sangat mendominasi.

Liverpool yang belum terkalahkan memimpin dengan koleksi 34 angka atau meraup 94 persen dari poin yang tersedia.

Sementara itu, Barcelona hanya memiliki persentase 66 persen perolehan poin di musim ini. Jumlah itu menjadi yang terendah dari lima liga top Eropa, termasuk Premier League.

Di Liga Italia, Juventus memperoleh 88 persen poin, Paris Saint-Germain di Liga Perancis 77 persen, dan Borussia Monchengladbach 75 persen di Liga Jerman.

Rendahnya perolehan poin Barcelona sebagai pemuncak klasemen membuat La Liga di musim ini menjadi kompetisi paling kompetitif di Eropa.

Baca juga: Mauricio Pochettino Dirumorkan Akan Geser Posisi Valverde di Barcelona

Menilik ke belakang, ketatnya kompetisi La Liga musim ini tidak lepas dari peraturan soal finansial yang diterapkan sejak 2013.

Salah satu terobosan La Liga adalah membagi rata pendapatan hak siar televisi kepada 18 klub peserta pada tahun 2015.

Sebelum peraturan ini diberlakukan, pendapatan Barcelona dan Real Madrid dari hak siar televisi mencapai 150 juta euro atau setara Rp 2,342 triliun per musim menurut Bloomberg.

Perolehan Barcelona dan Real Madrid itu lebih tinggi tiga kali lipat dari Atletico Madrid yang notabene menempati urutan ketiga dalam daftar pendapatan terbesar hak siar tim La Liga.

Setelah peraturan baru diberlakukan, tim-tim kecil La Liga kini memiliki pendapatan lebih besar dari hak siar televisi.

Salah satunya dialami Atlethic Bilbao. Pendapatan Atlethic Bilbao meningkat dari 17 juta euro ke 71 juta euro dalam beberapa musim terakhir.

Untuk diketahui, Atlethic Bilbao menjadi salah satu dari tiga tim yang mampu mengalahkan Barcelona.

Baca juga: Griezmann: Tidak Mudah Bermain di Barcelona

Tambahan pemasukan itu tentunya menjadi kabar baik bagi tim-tim kecil La Liga untuk bisa membangun skuad yang lebih kompetitif.

Tim-tim kecil La Liga kini memiliki peluang lebih besar untuk mendatangkan pemain bintang atau mempertahankan skuad utamanya.

Di musim ini, hal itu terlihat dari aktifitas transfer Real Betis. Tim yang bermarkas di Kota Sevilla itu sukses mengalahkan Liverpool untuk mendapatkan jasa kapten Olympique Lyon, Nabil Fekir.

Aturan baru soal finansial ini diberlakukan La Liga untuk membuat kompetisi yang lebih kompetitif.

Pihak La Liga berharap citra Liga Spanyol tidak hanya melulu Barcelona dan Real Madrid. Hal ini diungkapkan oleh Rodrigo Gallego, Delegasi La Liga untuk Indonesia.

"Ini adalah program jangka panjang dari La Liga. Kami ingin setidaknya dalam lima tahun ke depan akan ada juara baru tidak hanya Barcelona, Real Madrid, ataupun Atletico Madrid," kata Rodrigo dalam acara Media Gathering Competitivenes in La Liga di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

"Kontrol finansial dan pembagian hak siar yang merata adalah upaya kami untuk membuat La Liga lebih kompetitif. Pemasukan dan penggemar La Liga dari luar negeri juga terus meningkat," ujar Rodrigo menambahkan.

Rodrigo Gallego, Delegate of LaLiga Global Network, Indonesia, memaparkan presentasinya mengenai bagaimana LaLiga musim ini dapat menjadi liga yang paling kompetitif di Eropa, Kamis 21 November 2019.KOMPAS.com/ M. Hafidz Imaduddin Rodrigo Gallego, Delegate of LaLiga Global Network, Indonesia, memaparkan presentasinya mengenai bagaimana LaLiga musim ini dapat menjadi liga yang paling kompetitif di Eropa, Kamis 21 November 2019.

Meski begitu, ketatnya persaingan La Liga musim ini juga tidak lepas dari penurunan performa Barcelona dan Real Madrid.

Kedua raksasa Spanyol itu dalam tiga musim terakhir berada dalam masa transisi untuk meremajakan skuad.

Di bursa transfer awal musim ini, Barcelona mendatangkan empat pemain di bawah usia 23 tahun, sementara Real Madrid lima.

Selanjutnya, La Liga akan kembali bergulir setelah jeda internasional akhir pekan ini. Pekan ke-13 La Liga akan dimulai pada 23 hingga 25 November 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com