Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Christian Hadinata Sebut Johan/Tjun Tjun Jadi Standar Ganda Putra Masa Kini

Kompas.com - 20/11/2019, 19:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber BWF

KOMPAS.com - Dunia bulu tangkis baru saja kehilangan salah satu legenda terbaiknya.

Johan Wahyudi meninggal dunia pada Jumat (15/11/2019). Dia pergi untuk selama-lamanya pada usia 66 tahun.

Dikutip dari laman resmi BWF, Johan Wahyudi merupakan salah satu pebulu tangkis paling berbakat bersama pasangannya, Tjun Tjun.

Pasangan tersebut memiliki banyak prestasi sepanjang karier bulu tangkis mereka.

Namun, puncak karier mereka terjadi saat meraih kemenangan dalam Kejuaraan Dunia perdana pada tahun 1977 dan meraih enam kali gelar All England.

Dari enam gelar All England tersebut, empat di antaranya terjadi secara beruntun dari tahun 1977 hingga 1980.

Tjun Tjun adalah pemain yang spektakuler dengan permainan menyerang yang ditakuti banyak lawan, sementara Johan Wahyudi lebih dikenal dengan permainannya yang konsisten.

Baca juga: Legenda Bulu Tangkis Indonesia Johan Wahyudi Meninggal Dunia

Johan Wahyudi pertama kali bermain bulu tangkis saat usia empat tahun didampingi oleh sang ayah.

Awal tahun 1970-an, dia berhasil membangun kariernya dan masuk ke tim nasional bulu tangkis Indonesia tahun 1972.

Setelah kalah dari rekan senegaranya Ade Chandra/Christian Hadinata pada final All England 1973, Johan dan Tjun Tjun kemudian menciptakan standar permainan yang sulit diimbangi oleh pemain lain.

Dari tahun 1974 hingga 1980, Johan dan Tjun Tjun hanya kalah satu kali pada final All England 1976 dari Bengt Froman/Thomas Kihltstorm.

Setelah kekalahan tersebut, Johan dan Tjun Tjun langsung meraih empat kemenangan All England secara beruntun.

Christian Hadinata mengatakan bahwa pasangan fenomenal tersebut merupakan standar bagi pemain ganda masa kini.

Baca juga: PBSI Harus Terus Kerja Keras untuk Perbaiki Sektor Putri

"Johan dan Tjun Tjun adalah standar bagi pemain ganda putra saat ini. Rotasi yang mereka lakukan di lapangan sangat bagus," ucap Hadinata dikutip dari laman resmi BWF.

"Ganda putra saat ini bermain seperti mereka. Dulu, saya dan Chandra bermain dengan biasa saja. Saya di depan dan Chandra di belakang," ucapnya.

"Johan dan Tjun Tjun adalah pasangan pertama yang melakukan rotasi secara efektif. Mereka meraih enam gelar All England dengan cara bermain seperti itu," lanjutnya menyanjung Johan dan Tjun Tjun.

Johan Wahyudi merupakan pemain kunci saat kemenangan Indonesia pada Thomas Cup 1976 dan 1979. Dari 13 pertandingan, Johan dan Tjun Tjun hanya kalah satu kali.

Pasangan tersebut menang dalam final Thomas Cup 1976 saat melawan Malaysia dan 1979 saat melawan Denmark.

BWF memasukkan nama Johan Wahyudi dan Tjun Tjun sebagai anggota kehormatan Hall of Fame pada 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BWF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com