Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liem Swie King: Masalah PB Djarum dengan KPAI Jangan Ditanya Lagi

Kompas.com - 20/11/2019, 12:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Legenda hidup bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King, tak mau lagi ditanya mengenai masalah PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak (KPAI).

Pada September lalu, sempat terjadi polemik antara PB Djarum dan KPAI.

KPAI menilai ajang audisi pencarian bakat bulu tangkis nasional yang diadakan PB Djarum itu mengeksploitasi anak-anak dengan dijadikan sarana promosi produk rokok.

Wacana penghentian audisi pun sempat mencuat. Namun, hingga kini, audisi tersebut masih berjalan.

Baca juga: Atlet Cilik Merauke ke Final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Setelah 4 Kali Gagal

Liem Swie King, dalam sesi konferensi pers Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019), menyatakan bahwa ia tak mau lagi mengomentari masalah PB Djarum dengan KPAI.

"Kalau mengenai masalah PB Djarum dan KPAI itu enggak usah ditanya lagi," ucap Liem.

Menurut juara All England tiga kali (1978,1979,1981) itu, tidak alasan untuk menghentikan audisi.

"Saya ikut (mengurus) PB Djarum sudah hampir 20 tahun," kata Liem.

"Hasilnya menurut saya baik-baik saja. Kami sudah lama kok, masak tanyanya baru sekarang?" tuturnya.

"Baiknya itu gimana, kalau kami salah, ya kami stop. Tapi kita sudah tahu semua, selama ini, dari klub PB Djarum itu banyak yang menorehkan prestasi," ujar pria asli Kudus itu.

Senada dengan Liem Swie King, peraih medali emas Asian Games 1962, Tan Joe Hok, mengatakan sudah seharusnya PB Djarum tak memikirkan polemik tersebut.

Baca juga: Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Kudus, 30 Peserta Lolos ke Tahap Final

"Kita harus mempunyai satu sikap. Apa sikap itu? Toleransi. Kalau Anda bertanya kepada saya (tentang masalah PB Djarum dan KPAI), kami akan jalan terus, biarlah anjing menggonggong. Jangan diladenin," ucap Tan Joe Hok.

"Kami menciptakan pebulu tangkis-pebulu tangkis Indonesia agar kembali ke masa kejayaan dulu," tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini yang harus dilakukan adalah bersaing dengan perkembangan bulu tangkis dunia.

"Sekarang ngurusin bagaimana ngalahin Kento Momota (tunggal putra Jepang). Itu yang kita pikirkan, karena apa, seperti yang saya katakan tadi, untuk mencapai puncak itu bukan tentang fisik dan teknik, tapi mental. Kita harus teguh," ucapnya menegaskan.

Adapun Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 sudah memasuki tahap final di GOR Djarum Jati, pada Rabu (20/11/2019) dan akan selesai pada Jumat (22/11/2019).

Total ada 134 peserta (terbagi dalam kelompok U-11 dan U-13) akan berjuang agar mendapatkan beasiswa pelatihan bulu tangkis dari PB Djarum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com