Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Elie Aiboy Soal Calon Pelatih Timnas Shin Tae-yong

Kompas.com - 20/11/2019, 09:20 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi


SIDOARJO, KOMPAS.com - Mantan winger andalan timnas Indonesia, Elie Aiboy memberikan komentar soal Shin Tae-yong yang merupakan kandidat pelatih timnas.

Menurut Elie, semua pelatih memiliki peluang bersinar asalkan diberikan kesempatan terlebih dahulu.

Nama Shin Tae-yong menjadi kejutan di tengah dominasi pelatih-pelatih asing asal Eropa yang biasa menangani Indonesia. Selain Shin, muncul juga nama Luis Milla yang menjadi nama kandidat terkuat pengganti Simon McMenemy.

Elie cukup antusias melihat nama pelatih asal Korea Selatan tersebut dalam bursa calon pelatih baru. Namun ia menegaskan siapa pun pelatihnya nanti, wajib diberikan waktu untuk membuktikan diri.

Sebagai pelatih Persewar Waropen, Elie tahu betul susahnya mengorganisasi tim menjadi satu kesatuan yang solid. Butuh waktu yang tidak sedikit serta dedikasi para pemain tim itu sendiri.

Baca juga: Istri Ilija Spasojevic Meninggal Dunia

“Siapa pun pelatihnya pasti punya lisesi dan mempunyai metode. Yang penting kita harus memberikan kesempatan untuk melakukan persiapan, mungkin menggelar satu atau dua bulan. Sehingga pemain dan pelatih bisa saling mengenal. Dan jangan lupa klub juga harus rela,” ucap pria yang pernah bermain untuk Arema tersebut.

Pelatih Timnas Korea Selatan U-23, Shin Tae Yong (kiri) menjalani sesi konferensi pers usai laga kontra Timor Leste U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23, Minggu (29/3/2015)Kompas.com / Anju Christian Pelatih Timnas Korea Selatan U-23, Shin Tae Yong (kiri) menjalani sesi konferensi pers usai laga kontra Timor Leste U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23, Minggu (29/3/2015)

Shin punya segudang catatan manis. Yang paling mencengangkan, ia mampu membawa Korea Selatan mampu mempecundangi Jerman 2-0 di fase grup F Piala Dunia.

Namun Elie melihat hal tersebut tidak bisa menjadi garansi. Pada akhirnya kualitas pemain dan komposisi akan menjadi pembeda.

“Ya kembali lagi ke-pemainnya, rekrut pemain yang seimbang antara senior dan juniornya. Dulu kita memiliki kualitas yang merata. Sekarang gap-nya sudah cukup jauh antara senior dan junior. Selain itu ada pula peman natiuralisasi,” paparnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com