KOMPAS.com - Pebalap asal Perancis, Johann Zarco, sudah menyatakan sikapnya terkait masa depannya di MotoGP.
Zarco lebih memilih turun kelas ketimbang bertahan di MotoGP, tetapi di tim medioker.
Zarco merupakan salah satu nama yang dikabarkan jadi kandidat calon tandem Marc Marquez di Repsol Honda.
Marquez sudah resmi ditinggal rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang memutuskan pensiun dari MotoGP.
Namun, kabar terbaru yang santer diberitakan menyebutkan bahwa Repsol pada akhirnya lebih memilih Alex Marquez, juara dunia Moto2 yang juga adik kandung Marc.
Di sisi lain, Zarco disebut-sebut masuk dalam incaran tim Avintia Ducati.
Zarco menyatakan bahwa masuk ke Honda masih menjadi target utamanya.
Jika tak kesampaikan, maka dia lebih memilih turun kelas ke Moto2 ketimbang harus bergabung di Avintia.
Sebab, Zarco menilai bergabung ke Avintia berpotensi mengulangi kesalahannya pada masa lalu, tepatnya saat ia lebih memilih menandatangani kontrak di KTM pada pertengahan 2018.
"Seperti yang saya katakan, saya ingin tim yang bagus dengan motor yang bagus, dan bagi saya Avintia bukan tim top," kata Zarco kepada Motorsport.com.
Baca juga: Rossi, Lorenzo dan Zarco, Nyaman di Yamaha, Susah dengan Motor Lain
"Bagi saya, adalah sebuah kesalahan untuk bergabung ke sana (Avintia) karena lebih baik kembali ke Moto2," ujar Zarco.
"Jika (Alex) Marquez naik kelas, itu berarti ada tempat di VDS (tim Alex di Moto2)," sebut Zarco.
Zarco merupakan pebalap yang sempat menjadi juara dunia kelas Moto2 selama dua tahun berturut-turut, tepatnya pada musim 2015 dan 2016.
Prestasi itulah yang kemudian mengantarkannya naik kelas ke MotoGP pada 2017. Dia bergabung ke Yamaha Tech3.
Pada tahun pertamanya, Zarco langsung menjadi "Rookie of The Year".
Pada pertengahan 2018, Zarco menandatangani kontrak dengan KTM untuk membela pabrikan asal Austria itu pada 2019.
Zarco lebih memilih KTM dengan mengesampingkan tawaran dari Repsol Honda.
Memasuki musim 2019, Zarco ternyata tak bisa berbuat banyak di KTM.
Baca juga: Kisah Tragis Johann Zarco, Sempat Digadang-gadang Jadi Pesaing Marquez
Ia kemudian mengakhiri kontraknya lebih cepat pada pertengaan tahun, dari yang seharusnya bertahan hingga akhir 2020.
Pada pengujung musim 2019, Zarco menjadi pebalap pengganti di LCR Honda untuk mengisi posisi Taaki Nakagami dalam tiga seri sisa.
"Anda membutuhkan tim yang seimbang yang memberi Anda kemungkinan untuk tampil setiap akhir pekan, dan Avintia tidak," ucap Zarco.
"Saya tidak mengkritik siapa pun, tetapi saya tidak ingin membuat kesalahan yang sama seperti dua tahun lalu ketika saya menandatangani kontrak dengan KTM," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.