KOMPAS.com - Romelu Lukaku rupanya sudah tahu akan menjadi korban penghinaan rasialisme di Italia ketika dia menerima pinangan dari Inter Milan pada musim panas 2019.
Informasi terkait rasialisme di Italia diketahui Lukaku setelah berbincang-bincang dengan rekan seprofesinya.
Oleh karena itu, Lukaku berharap Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengambil langkah tegas untuk memberantas rasialisme.
Baca juga: Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia Vs Iran
"Saya sudah tahu itu (rasialisme) akan terjadi. Saya sudah mengantisipasinya karena saya telah berbicara dengan pesepak bola lain soal itu," ucap Lukaku di St Petersburg, Rusia, Jumat (15/11/2019).
"UEFA harus bertindak untuk memberantasnya. Anda bisa saja memegang papan bertuliskan 'katakan tidak untuk rasialisme', tetapi tak masuk akal jika tidak ada tindakan yang diambil," kata dia.
Lukaku pernah menjadi target cemoohan rasialisme saat Inter bertandang ke markas Cagliari pada September 2019 lalu.
Dia kemudian mengutuk perbuatan para suporter Cagliari tersebut melalui sebuah unggahan di media sosial.
Rasialisme memang sudah menjadi masalah klasik di sepak bola Italia, dan pihak berwenang dikritik karena tak pernah mengambil tindakan tegas.
"Namun, saya bersenang-senang di Italia. Orang-orang di jalan baik kepada saya, dan tentunya saya ingin fokus," ucap Lukaku kepada awak media.
Lukaku sendiri lahir dari orangtua yang berasal dari Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo).
Pemain tim nasional Belgia itu pindah ke Inter Milan dari Manchester United dengan biaya transfer sekitar 80 juta euro.
Baca juga: Hong Kong Open 2019, Ahsan/Hendra Sempat Kewalahan Hadapi Li/Liu
Selain Lukaku, pemain-pemain lain yang pernah menjadi korban rasialisme di Italia di antaranya adalah Kevin-Prince Boateng (dulu di AC Milan), Moise Kean (saat masih di Juventus), Mario Balotelli (Brescia), dan Kalidou Koulibaly (Napoli).
Aksi perlawanan terhadap rasialisme sudah dilakukan oleh para pemain yang menjadi korban, seperti misalnya meninggalkan lapangan permainan.
Meski begitu, hingga saat ini, rasialisme masih sering terjadi di sejumlah pertandingan sepak bola Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.