KOMPAS.com - Pertarungan tinju yang mempertemukan dua sosok youtuber, KSI vs Logan Paul, dimenangkan oleh KSI.
Dua juri memberikan keunggulan kepada KSI dengan poin 57-54, 56-55 sementara itu satu juri memberikan keunggulan untuk Logan Paul 56-55.
Duel yang bertajuk KSI vs Logan Paul edisi kedua itu digelar di Staples Center, Los Angeles, Sabtu (9/11/2019) waktu setempat.
KSI vs Logan Paul edisi kedua ini memainkan tinju dengan peraturan profesional. Berbeda dari edisi pertama yang memainkan tinju dengan peraturan amatir.
Edisi pertama duel antara KSI vs Logan Paul digelar pada tahun 2018, yang mana saat itu juri memutuskan hasil draw.
Edisi kali ini lebih banyak menyita perhatian publik, mengingat KSI dan Logan Paul merupakan youtuber yang masing-masing telah mencapai jumlah 20 juta pengikut.
Baca juga: Resmi, Conor Mcgregor Kembali Bertarung di UFC Pada Januari 2020
Olajide "JJ" Olatunji, nama asli KSI, merupakan youtuber asal London, Inggris. Selain itu, KSI juga dikenal sebagai rapper yang salah satu videonya sudah ditonton sebanyak 108 juta kali.
KSI mengklaim bahwa hasil ini merupakan buah dari kerja keras dan kematangan dalam persiapan menghadapi Logan Paul.
"Saya tidak pernah bekerja sekeras ini. Saya siap, saya sedang prima. Dia (Logan Paul) tidak bisa mengatasi jab saya malam ini," ujar KSI seperti dikutip dari CBS Sports.
Sedangkan lawannya, Logan Paul, juga merupakan youtuber yang memiliki total 20 juta pengikut.
Berasal dari Ohio, Amerika Serikat, Paul memang merupakan sosok yang kontroversial. Terlihat dari beberapa gaya dan video provokasi yang diunggah melalui media sosialnya termasuk Youtube.
Namun, pada laga kali ini dirinya harus kalah dari KSI yang unggul dalam perolehan poin.
Baca juga: KOBI Bawa Timnas MMA Indonesia ke Kancah Dunia
Paul sempat tidak terima dengan keputusan wasit yang mengurangi perolehan poinnya.
Keputusan ini berawal ketika Paul secara sengaja memukul KSI yang sudah dalam posisi terjatuh.
Gerakan ini dianggap ilegal dan pengurangan dua poin ditujukan kepada Paul. Dirinya berargumen bahwa tidak ada peringatan sebelumnya bahwa gerakan itu adalah ilegal.