KOMPAS.com - Keberuntungan rasanya berpihak kepada Pep Guardiola ketika melihat hasil akhir dari laga Atalanta vs Manchester City di ajang Liga Champions.
Duel sengit Atalanta vs Man City itu berlangsung di San Siro pada Rabu (6/11/2019) atau Kamis dini hari WIB berakhir sama kuat 1-1.
Dalam laga Atalanta vs Man City tersebut, pelatih The Citizens, Pep Guardiola, harus kehilangan dua kipernya sekaligus.
Kiper Ederson Moraes ditarik keluar pada awal babak kedua karena cedera. Dia digantikan oleh Claudio Bravo.
Baca juga: Atalanta Vs Man City - Cedera, Ederson Diragukan Main Lawan Liverpool
Nasib buruk menimpa Claudio Bravo yang diusir wasit pada menit ke-81 karena melanggar striker Atalanta, Josip Ilicic.
Pep kemudian memasukkan bek Kyle Walker menggantikan gelandang Riyad Mahrez yang ditugasi menjadi kiper dadakan pada waktu tersisa.
"Ini untuk kali pertama saya dengan tiga penjaga gawang dalam satu pertandingan," kata Pep Guardiola dikutip Football Italia.
Mendapati kejadian demikian, menjadi hal yang wajar jika Pep merasa khawatir terlebih bermain di kandang lawan.
"Rasa takut itu muncul ketika kartu merah datang, karena kami memiliki begitu banyak pemain menyerang di luar sana sehingga Anda benar-benar takut akan yang terburuk," ungkap mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen ini.
Baca juga: Jelang Liverpool Vs Man City, Lampu Siaga Mohamed Salah
"(Josip) Ilicic sangat pandai, memasang kakinya di sana agar Claudio bisa menangkapnya," kata dia.
Namun, Pep tidak menyalahkan keputusan wasit yang memberi kartu merah kepada pemainnya.
"Ini adalah pelanggaran pemain terakhir, ada kontak, jadi itu kartu merah, tidak ada keraguan tentang itu," kata pelatih asal Spanyol ini.
Menurut dia, hasil imbang yang didapat timnya merupakan hasil yang luar biasa.
"Saya tidak akan pernah meremehkan Atalanta. Semua orang Italia tahu bahwa mendapatkan empat poin dari dua pertandingan melawan Atalanta adalah hasil yang luar biasa bagi kami," kata Pep.
Baca juga: Red Star Vs Tottenham, Rekor Unik The Lilywhites dalam Liga Champions
Disinggung soal berkiprah di Liga Italia, Pep Guardiola tak memungkiri bisa melatih klub asal negara peraih gelar juara Piala Dunia tahun 2006 itu.
"Mungkin. Itu tentu saja mungkin. Sangat menyenangkan bagi saya untuk berada di Italia sebagai pemain, saya sangat mencintai negara ini," ujarnya.
"Namun, saat ini itu tidak ada dalam pikiran saya karena saya bahagia di mana saya berada, tetapi saya tidak begitu tua sehingga saya tidak akan punya waktu untuk itu di masa depan," kata Pep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.