KOMPAS.com - National Olympic Committee of Indonesia (Komite Olimpiade Indonesia/KOI) menggelar acara serah terima jabatan ketua umum dari Erick Thohir kepada Raja Sapta Oktohari.
Acara serah terima jabatan diselenggarakan di Lantai 16 Gedung FX Senayan, pada Senin (4/11/2019) sore.
Menurut Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, mengemban jabatan Ketua Umum KOI bukan tugas yang mudah.
Terlebih lagi, jabatan tersebut sebelumnya dipegang oleh Erick Thohir.
Baca juga: Pesan Pelatih Persija untuk PSSI tentang Semrawutnya Liga Indonesia
"Menjadi ketua umum itu gampang, tetapi menggantikan Erick itu susah, karena harus jaga nama baiknya," kata Okto kepada para awak media.
"Erick mewariskan sesuatu yang sangat berat, tanggung jawab ke Merah Putih," ucap dia menambahkan.
Meski demikian, Okto tetap bersikap optimistis dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum KOI yang baru.
Menurut Okto, para pemangku kebijakan olahraga saat ini diisi oleh orang-orang yang berkompeten dan punya semangat tinggi di bidang olahraga.
"Semua akan mudah karena unsur-unsurnya terpenuhi. Menpora (Zainudin Amali) 'gila' olahraga, Ketua KONI (Marciano Norman) yang merupakan mantan ketua cabang olahraga tekwondo juga 'gila' olahraga," tutur dia.
Tugas besar KOI saat ini, bersama dengan KONI dan Kemenpora, harus bisa menggenjot prestasi olahraga Indonesia di kancah internasional.
"Ini berat, tetapi kami sangat yakin dengan kerja sama yang baik. Insyaallah Indonesia akan kembali tampil, dan jadi pemenang di ajang yang bergengsi," ucap Okto.
Pekerjaan besar pun sudah menanti sebagai Ketua Umum KOI.
Baca juga: Antara Shin Tae-Yong atau Luis Milla, Ini Pesan Pemerintah kepada PSSI
Pekerjaan pertama bagi Okto yakni memastikan Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di dunia, Olimpiade 2032.
Kedua, Okto akan memperbaiki Undang-undang olahraga agar tidak tumpang tindih terkait tugas antarlembaga olahraga.
"Beliau juga perlu dukungan dari pemerintah, dari kita semua, agar ajang (Olimpiade 2032) itu benar-benar bisa terjadi, karena prosesnya sendiri kan cukup panjang," ucap Erick Thohir pada beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.