JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengadakan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2019 di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, 1-6 November 2019.
JPI 2019 dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Stadion Maesa Tondano, Jumat (1/11/2019).
Saat acara pembukaan pada Jumat itu, JPI sempat mendapat perhatian dari warganet, bahkan masuk daftar trending di Twitter untuk wilayah Indonesia pada hari tersebut.
Pembukaan JPI 2019 ditandai dengan pemukulan alat tradisional Tetengkoren oleh Menpora bersama yang lain.
Dilakukan pula prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi seluruh Indonesia yang dilakukan oleh para delegasi dari 34 provinsi se-Indonesia.
JPI 2019 diikuti lebih dari 400 pemuda yang terdiri dari 12 pemuda dari setiap provinsi, ditambah pendamping 34 orang dan Liaison Officer (LO) 34 orang.
Selama enam hari, peserta akan tinggal di tenda agar saling berinteraksi dengan peserta lainnya, serta mengikuti kegiatan perkemahan dengan berbagai kegiatan pelatihan.
Baca juga: Kemenpora Gelar Kegiatan untuk Berdayakan Generasi Muda
Dalam sambutanya, Menpora Zainudin Amali berharap JPI ini bisa membawa dampak yang positif bagi pemuda Indonesia.
Seperti apa yang ditargetkan Presiden Joko Widodo, JPI menjadi bagian dari upaya peningkatan SDM dalam lima tahun ke depan, termasuk di dalam pembangunan pemuda Indonesia.
"Pelaksanaan JPI ini oleh Kemenpora ditujukan agar para pemuda dari berbagai provinsi berkumpul di satu tempat untuk bertukar pengalaman, menguatkan rasa nasionalisme dan patriotisme, serta menanam semangat di dalam jiwa anak muda," kata Amali dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Menurut Amali, sebagai warga negara Indonesia, pemuda punya kewajiban untuk menjaga dan merawat kebhinekaan. Tujuannya agar jangan sampai NKRI terpecah seperti negara lain.
"Kalau kita lihat sejarah Uni Soviet, negara yang kokoh namun dengan sekejap terpecah. Kita tidak boleh sama seperti itu, oleh karenanya latar belakang berbedaan tidak boleh menjadikan rakyat Indonesia bermusuhan," tuturnya.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Kemenpora Gelar Senam Massal Orhiba
Lebih lanjut, Amali manyatakan kegiatan seperti JPI ini penting sebagai contoh bahwa di manapun kita berada harus menjadi teladan dan contoh bagi anak muda dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kepada para alumni, kami harapkan bukan sekadar ikut tetapi para alumni punya kewajiban untuk mensosilisasikan toleransi dan jadikan bangsa yang beradab," kata politisi Golkar ini.
"Peserta JPI harus mejadi pelopor sehingga kalian tidak sia-sia ikut jambore ini. Tetapi kami punya keyakinan bahwa yang ikut jembore ini punya tujuan yang sama ingin menyatukan Indonesia dengan berbagai latar belakang yang berbeda," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.