Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Iwan Bule agar Jadwal Liga Tak Berantakan

Kompas.com - 03/11/2019, 10:00 WIB
Alsadad Rudi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi, jadwal penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia kerap berantakan, tak terkecuali di Liga 1 yang merupakan kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air.

Penyebab paling sering dari kacaunya jadwal adalah laga-laga yang harus tertunda karena tak mendapat izin dari pihak kepolisian.

Sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia, PSSI baru saja memilih ketua umum yang latar belakangnya dari institusi kepolisian. Dia adalah Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini terpilih dalam pemilihan yang dihelat saat Kongres Luar Biasa, di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Seusai penyelenggaraan KLB, Iwan langsung mengadakan sesi konferensi pers pertamanya sebagai Ketum PSSI periode 2019-2023 pada Sabtu malam.

Salah satu pertanyaan yang disodorkan awak media kepada Iwan adalah mengenai solusinya agar jadwal liga tak lagi terbentur perizinan dari kepolisian.

Baca juga: Kapolda Jabar Belum Bisa Pastikan Beri Rekomendasi Izin Laga Persib Vs Persija Digelar di Bandung

Untuk hal yang satu ini, Iwan menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Mabes Polri.

Iwan menilai untuk ke depannya, jadwal liga harus menyesuaikan dengan agenda Kamtibmas yang dimiliki kepolisian.

Karena itu, ia akan menginstruksikan agar jadwal liga yang sudah disusun juga diberitahukan ke para pejabat polisi, baik di level nasional dan daerah.

"Tentunya (di Mabes Polri) akan ada Kepala Badan atau Kepala Bagian yang ditunjuk, biasanya Kabarhakam. Kemudian di tingkat Provinsi, saya minta Asprov PSSI koordinasi dengan Polda, di sana ada Karops," kata Iwan.

Mengenai jadwal Kamtibmas yang ada di kepolisian sendiri, Iwan menyebut memang ada beberapa agenda yang mana kepolisian harus fokus dalam pengamanan event tersebut.

Kondisi tersebut membuat kepolisian jadi tidak bisa mengeluarkan izin keramaian untuk kegiatan lainnya, tak terkecuali pertandingan sepak bola.

Baca juga: Tak Dapat Izin, Laga Persebaya Vs Borneo FC Resmi Ditunda

"Seperti yang saya sampaikan pada bulan Desember pada hari-hai tertentu menjelang Natal, tidak bisa dilibatkan polisi dalam pengamanan. Tentu kalau harus terjadi apa solusinya," ucap Iwan.

"Dalam Idul Fitri yang selalu bergeser setiap tahun juga demikian. Sehingga harus ada koordinasi antara PSSI, penyelenggara dan pihak kepilisian," lanjutnya.

Jadwal liga yang berantakan bisa dibilang sangat mempengaruhi penampilan tim nasional Indonesia di level internasional, terutama menyangkut kebugaran pemain.

Hal itulah yang tak henti-hentinya dikeluhkan pelatih timnas, Simon McMenemy, bahkan sejak sebelum dimulainya Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Menurut McMenemy, kondisi fisik pemain timnas terkuras akibat jadwal kompetisi yang tidak ideal.

McMenemy pun meminta kepada para pemegang kebijakan sepak bola nasional untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut. Pasalnya, McMenemy pun mengaku tak punya jawaban pasti terkait kondisi fisik jika semua pihak tak menuntaskannya secara bersama.

Baca juga: Timnas Indonesia Kalah Lagi, Salah Siapa?

"Piala Dunia adalah kompetisi terbesar di dunia, jadi pemain hanya punya 60-70 persen kondisi fisik saat membela timnas di ajang itu," kata McMenemy.

"Saya rasa kami harus duduk bersama untuk mengevaluasi ini supaya tidak terjadi lagi," ujar McMenemy melanjutkan.

Ucapan McMenemy bisa jadi bukan omong kosong belaka. Pasalnya, bukan dia sendiri yang mengeluhkan kondisi tersebut. Sejak jauh-jauh hari, ada beberapa pelatih klub Liga 1 yang mengeluhkan kondisi yang sama.

Selaku operator liga, PT Liga Indonesia Baru (LIB) pernah angkat bicara mengenai kondisi tersebut. Manajer Kompetisi PT LIB, Asep Saputra, mengaku menyusun jadwal yang teratur jadi sulit, karena durasi waktu untuk berjalannya kompetisi yang tergolong mepet.

Menurut Asep, idealnya kompetisi berlangsung selama sembilan bulan, dimulai pada Maret. Asep menyebut pihaknya sebenarnya juga punya penyusunan jadwal yang dinilai sudah ideal, yakni tiap pekan hanya digelar dari Jumat sampai Senin.

Namun, Liga 1 2019 tidak mendapatkan izin dari kepolisian untuk dimulai sebelum selesainya Pemilihan Umum yang digelar April lalu. Di sisi lain, kompetisi sudah harus berakhir pada 22 Desember.

Baca juga: Liga 1 Bak Sinetron Stripping, Mulai 22 Oktober Sampai Pekan Terakhir

Pada perkembangannya, Liga 1 2019 akhirnya baru dimulai pada bulan Mei. Dengan demikian, PT LIB hanya punya waktu tujuh bulan untuk menyelesaikan seluruh pekan pertandingan yang mencapai 34 pekan, itu juga masih harus dipotong dengan libur Lebaran beberapa kali jeda internasional FIFA Match Day.

Digelarnya kompetisi dalam periode waktu yang tak ideal membuat jadwal pertandingan harus mepet antara pekan yang satu dengan yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com