Dzumafo yang tinggal menceploskan bola ke gawang Teja Paku Alam sayangnya menyia-nyiakan kesempatan, bola masih melenceng ke kanan mistar.
Bhayangkara mendapatkan kembali peluang setelah Yoo Hyun-Goo melanggar Alsan Sanda yang kemudian menghasilkan tendangan bebas di menit ke-10.
Lee Yoo-Joon yang menjadi Eksekutor bola mati langsung melesakkan tendangan keras kearah gawang.
Beruntung Teja Paku Alam yang sanggup membaca arah bola berhasil menepis sepakan keras yang dilakukan oleh Lee Yoo-Joon.
Tekanan demi tekanan yang dilancarkan oleh Bhayangkara FC sering mengancam gawang Semen Padang.
Meski demikian lini pertahanan Kabau Sirah julukan Semen Padang masih sanggup menghalau gempuran Bhayangkara FC.
Kedua tim juga coba memanfaatkan skema bola mati demi menekan satu sama lain.
Menit ke-24 akhirnya Semen Padang mendapatkan peluang setelah salah satu pemain The Guardian julukan tim Bhayangkara FC melanggar pemain Kabau Sirah.
Flavio Junior yang menjadi eksekutor tendangan bebas melesakkan tembakan datar melewati pagar betis Bhayangkara FC, tetapi masih bisa ditangkap Awan Raharjo.
Pada 10 menit terakhir Semen Padang mencoba untuk melakukan pressing ketat kepada Bhayangkara FC guna lepas dari tekanan.
Namun, Bhayangkara justru makin gencar menghasilkan beberapa peluang yang sukses mengancam gawang Teja Paku Alam.
Baca juga: Klasemen Liga 1, Persib Tembus 8 Besar Usai Tekuk Kalteng Putra
Menit ke-43 Herman Dzumafo hampir saja mencetak gol bagi Bhayangkara FC andai sundulannya yang kemudian berubah arah membentur Gusmawan tidak mampu diantisipasi Teja Paku Alam.
Hingga waktu turun minum, skor kacamata mewarnai jalannya pertandingan Bhayangkara FC atas Semen Padang.
Pada babak kedua, Semen Padang yang sedari awal menumpuk pemain di seperempat wilayah sendiri kali ini bermain sedikit melebar demi menguasai permainan.
Namun, gol pemecah kebuntuan terlebih dahulu diperoleh Bhayangkara FC menit ke-50 melalui tendangan bebas akibat pelanggaran pemain Kabau Sirah atas pemain Bhayangkara FC.