KOMPAS.com - Legenda sepak bola Italia, Christian Vieri, menyatakan tak setuju dengan penggunaan asisten wasit video atau video assistant referee (VAR).
Ia bahkan menilai VAR sebagai sesuatu yang menjijikkan.
"VAR adalah penipuan. Siapa yang menginisiasi VAR? Besok pagi, mereka harus mengundurkan diri, ini menjijikkan," kata Vieri saat berbicara di salah satu talkshow di Italia, Tiki Taka.
Liga Italia merupakan salah satu kompetisi elite Eropa yang sudah menerapkan VAR.
Namun, penerapannya masih menimbulkan kontroversi. Pasalnya, VAR dinilai tak bisa menyelesaikan suatu kasus yang cenderung merugikan salah satu tim.
Kasus terbaru terjadi saat pekan ke-10 Serie A pada 29-30 Oktober 2019.
Pada laga Napoli versus Atalanta, wasit tidak mengecek VAR saat dalam satu kejadian pemain Napoli dijatuhkan di kotak penalti. Laga berakhir dengan skor imbang 2-2.
Demikian pula saat Juventus versus Genoa. Para pemain Genoa memprotes wasit yang memberikan penalti untuk Juve pada menit ke-90'+6'.
Ketika itu, kedudukan masih imbang 1-1.
Baca juga: Juventus Vs Genoa, Kritik untuk Cristiano Ronaldo soal Aksi Diving
Juventus mendapat penalti karena wasit menilai Cristiano Ronaldo dijatuhkan di kotak penalti.
Namun, para pemain Genoa menilai Ronaldo diving. Pada akhirnya Genoa kalah 1-2 setelah Ronaldo sukses mengeksekusi penalti.
Sementara itu, di Inggris, Ketua Asosiasi Wasit Inggris, Mike Riley, mencatat ada empat kesalahan penggunaan VAR oleh wasit sejauh Liga Inggris 2019-2020 bergulir.
Liga Inggris 2019-2020 untuk kali pertama menggunakan VAR.
VAR bisa digunakan sebagai rujukan jika ada kejadian-kejadian yang luput dari mata wasit.
Sang wasit bisa melihat tayangan ulang lewat VAR yang terletak di pinggir lapangan sebelum membuat keputusan.