JAKARTA, KOMPAS.com - Persib Bandung bisa dikatakan menjadi klub sepak bola Tanah Air dengan segudang prestasi.
Mencatatkan rentetan panjang gelar juara sejak di Perserikatan, klub yang cikal bakalnya bernama Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) juga punya sederet prestasi saat bermukim di kasta liga profesional.
Baca juga: Persib Bandung Vs Persija Jakarta, Rekor Sempurna Omid Nazari
Tak hanya itu, dalam perbincangan Kompas.com dengan Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono pada akhir September 2019, ketahuan bahwa dukungan suporter juga menjadi modal besar Persib Bandung.
Kendati begitu, kata Teddy, suporter masa kini sudah lebih banyak belajar ikhwal prestasi klub.
Paling tidak dalam pengamatan Teddy, suporter memilih tidak mau datang ke stadion bila prestasi klub jeblok.
Patut dibayangkan kalau klub kian minim dukungan penonton ke stadion.
"Iya pendapatan klub kan salah satunya dari tiket yang dibeli penonton," kata Teddy mengisyaratkan betapa pentingnya penonton bagi sebuah klub sepak bola.
Sentuhan
Ikhwal mendulang jumlah penonton, pandangan Andhika Soetalaksana, Vice President Sales dan Partnership KiosTix, bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dipilih.
Baginya, bahkan pertandingan sepak bola di stadion, membutuhkan sentuhan teknologi digital demi menunjang sukses pelaksanaannya.
Sentuhan teknologi digital dipercaya bisa memudahkan para suporter sepak bola membeli tiket pertandingan di stadion.
Para suporter tak perlu lagi berlama-lama mengantre.
Ditambah dengan moncernya prestasi klub sepak bola, animo penonton sudah barang tentu kian menanjak.
Maka dari itulah, sentuhan teknologi digital menjadi bagian penting lantaran lebih dari 171 juta orang atau 64,8 persen orang Indonesia merupakan pengguna internet mobile setiap hari.
Tak hanya itu, sekarang sudah banyak sekali aktivasi acara-acara seni, budaya, pentas musik, dan olahraga.
"Pembelian tiket pertandingan dilakukan secara online," kata Andhika pada kesempatan Forum Ruang Diskusi di kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta (29/10/2019), dengan tema Pemanfaatan Teknologi untuk Menjadi Entrepreneur Kreatif yang Berdaya Saing.
Kegiatan Ruang Diskusi kali ini bekerja sama dengan startup digital Midtrans dan UPN.
Menurut hemat Andhika, pada zaman sekarang, pemerintah juga telah mencanangkan industri kreatif sebagai salah satu kegiatan ekonomi unggulan.
Ini berarti, kini dunia digital membuka peluang kerja luas.
Catatan Andhika pun menunjukkan, sedikitnya lebih dari 60 SMA di Ibu Kota rutin menggelar pentas seni (pensi).
"Acaranya sukses dihadiri ratusan hingga ribuan penonton," kata Andhika.
Tak hanya siswa SMA, lanjut Andhika, siswa SMP pun juga melakukan hal sama berkenaan dengan pensi.
"Kami membantu mereka dalam manajemen tiket acara," demikian Andhika Soetalaksana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.