"Rasanya bahagia dan sedih. Kalau buat saya banyak sedihnya. Kenapa? Kota Surabaya ini, pemainnya," ucap Asyraq Gufron sambil menangis.
Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, pun mencoba menenangkan Asyraq Gufron dan membesarkan hatinya.
Baca juga: Persebaya Vs PSS, Kericuhan Terjadi Usai Laga
Menurut Seto, wajar bila pemain berusia 23 tahun itu menangis. Sebagai 'Arek Suroboyo', Asyraq Gufron pasti sangat mengagumi Persebaya.
"Dia berjuang profesional untuk PSS secara individu, dia bermain bagus. Dia punya jiwa di Persebaya, tetapi karena profesionalitas," ucap pelatih berusia 45 tahun.
Seto juga turut prihatin dengan situasi yang kini dialami Persebaya. Bajul Ijo tidak pernah menang dalam enam laga terakhir. Seto berharap agar Persebaya segera menemukan performa terbaiknya pada laga-laga ke depan.
"Harapannya tentu Persebaya semakin berkembang dan meningkat, jadi salah satu tim legenda di Indonesia," kata Seto.
Laga Persebaya vs PSS Sleman sempat diwarnai kericuhan. Para pendukung tuan rumah turun ke lapangan seusai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Akibat kericuhan ini, sejumlah fasilitas di Stadion Gelora Bung Tomo pun rusak.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan