Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep untuk Membenahi Pembinaan Usia Muda

Kompas.com - 28/10/2019, 17:40 WIB
Mochamad Sadheli ,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepak bola Tanah Air, terutama timnas senior masih jauh dari kata prestasi.

Namun, berbarengan dengan minimnya pretasi para seniornya, nasib berbeda dirasakan oleh generasi bawahnya.

Sejumlah sukses diraih tim usia muda Indonesia itu meliputi tim pelajar U-15 binaan Kemenpora yang baru saja menjadi juara di ajang International Football Championship (IFC) 2019 di Bali, Jumat (25/10/2019).

Sebelum itu, beberapa tim usia muda Indonesia juga mencatat sukses di turnamen internasional, Gothia Cup China, Borneo Cup, Singa Cup, dan sebagainya.

Baca juga: Kongres Pemilihan PSSI Diklaim Sudah Diakui FIFA

Meski demikian, sistem pembinaan sepak bola Indonesia khususnya usia muda dinilai pengamat Mohamad Kusnaeni masih perlu dibenahi.

Salah satunya, lanjut pria yang akrab disapa Bung Kusnaeni ini, dengan mengimplementasikan konsep JOSS.

"Di usia muda, potensi pemain kita memang sangat menjanjikan," kata Kusnaeni.

"Tapi kita perlu benahi lagi dengan konsep JOSS agar mereka tidak hanya sukses di usia muda tapi terus berlanjut hingga ke jenjang senior," tambah kandidat Wakil Ketua Umum dan Anggota Exco dalam Kongres PSSI, 2 November 2019 mendatang ini.

Konsep JOSS yang dimaksud Kusnaeni terdiri dari empat fokus yang mendapat penekanan khusus.

Baca juga: Hasil Sidang Komdis PSSI, Persija Dihukum Akibat Ulah Suporternya

Pertama, huruf 'J', mengandung makna jenjang pembinaannya harus lengkap dan tertata dengan baik.

"Kita perlu memastikan bahwa pembinaan usia muda ini memiliki jenjang yang utuh dan tidak terputus sejak usia dinia, usia muda, hingga senior," ujar dia.

"Tak boleh ada kelompok usia yang lowong alias tidak memiliki kompetisi karena itu akan mempengaruhi minat dan perkembangan kemampuan anak-anak kita," sambungnya.

Saat ini, kata Kusnaeni, hampir semua kelompok umur sejak U-9 hingga U-18 memang sudah ada kompetisinya.

"Namun sebarannya belum merata dan terlalu terpusat di Jawa," kata pria yang terkenal sebagai komentator sepak bola ini.

Baca juga: Soal Luis Milla, Menpora Akan Bicara dengan PSSI

"Menjadi tugas bidang pembinaan usia muda PSSI untuk menggairahkan kompetisi kelompok umur di luar Jawa karena potensi pemain cukup banyak di sana," tandas dia.

Kedua, huruf 'O' bermakna orientasi pembinaan usia muda harus mengutamakan karier pemain.

Baginya, ada salah kaprah di mana banyak orang tua dan pembina yang tidak sabaran dan terlalu memaksakan anak-anak agar cepat menuai prestasi di usia dini.

"Padahal, pembinaan usia dini dan usia muda itu sebuah proses mengasah potensi pemain untuk mencapai tujuan sebenarnya: jadi pemain berkualitas saat menginjak usia senior nanti," ungkap Bung Kusnaeni.

Akibat orientasi pembinaan yang salah, banyak pemain usia muda terlalu cepat matang namun kemudian layu dan jenuh di usia senior.

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Risma Beri Imbauan untuk Bonek

"Ini harus diluruskan. Ke depan, event usia muda juga harus menjauhkan diri dari kebiasaan menawarkan iming-iming hadiah uang sebagai daya tarik," kata dia.

"Ini kurang mendidik, lebih baik diapresiasi dengan bentuk lain," tambahnya.

Fokus ketiga, 'S' yang berarti sinergi semua unsur.

"Saya selalu mengatakan bahwa pembinaan usia muda itu berat di ongkos. PSSI tidak mungkin melakukannya sendirian," bebernya.

"Jadi, harus dikeroyok bersama Pemerintah, swasta, komunitas sepak bola, masyarakat, keluarga, dan lain-lain," kata dia menjabarkan.

Baca juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Sejarahnya...

Selain itu, fokus PSSI juga mengarah pada kompetisi kompetisi usia muda yang mendekati usia senior.

Sementara usia muda di bawahnya, termasuk usia dini, digarap stakeholders yang lain.

"Di kelompok usia bawah ini, PSSI fokus sosialisasi Filanesia, memperbanyak pelatih muda berlisensi, dan aktif menggandeng Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk pengembangan sarana bermain bola yang layak," ujar dia.

"Sekarang ini, masih sangat terbatas lapangan latihan untuk anak-anak kita," tandas Kusnaeni.

Sedangkan huruf 'S' terakhir bermakna stop pencurian umur.

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Menpora Video Call Sekjen PSSI

"(pencurian umur) ini permasalahan klasik yang mungkin tak akan pernah selesai. Tapi kita harus tekun dan terus berupaya mengatasi," yakin Kusnaeni.

Menurut dia, aksi pencurian umur dalam pembinaan usia muda tidak hanya berdampak terhadap mutu kompetisi usia muda.

"Lebih parah lagi, ini merusak mental pemain itu sendiri. Sebab, sejak kecil, ia sudah diajari sesuatu yang salah dan itu akan terbawa terus sampai ia dewasa," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com