Namun, pada musim panas 2012, pemain yang masih berusia 28 tahun ketika itu pindah secara mengejutkan ke Manchester United. Van Persie minggat dengan banderol 24 juta pounds dan memenangi trofi Premier League pada musim pertamanya di Old Trafford.
"Anda bisa membandingkan saya di Arsenal dengan sebuah perkawinan. Saya dan istri saya - Arsenal - telah menikah selama 8 tahun. Setelah delapan tahun, istri saya mungkin bosan," ujarnya di BT Sports beberapa waktu lalu.
"Arsenal tak menawarkan kontrak baru. Lalu, saya harus mulai melirik kesempatan lain. Saya ambisius. Saya ingin memenangi liga. Begitulah hidup," ujarnya.
3. Cesc Fabregas (2008-2011)
Pertama kali menjadi kapten Arsenal pada umur 21 tahun, Cesc Fabregas teralihkan saat Barcelona mengincarnya pada 2010. Wajar, Barca adalah tim kota kelahiran sang gelandang.
Serangkaian upaya Barcelona untuk menggaet Fabregas pada musim panas 2010 dan Januari 2011 membuat Fabregas goyah.
Janji Arsene Wenger untuk membawa tim ke gelar juara terbentur oleh kekalahan di final Piala Liga 2011 kontra Birmingham City yang terdegradasi. Fabregas tak muncul pada laga terakhir musim di Fulham dan memilih hadir ke balapan Formula 1 di Spanyol, tindakan yang memicu kemarahan fans.
Sepanjang musim panas, klub memakai alasan cedera ahamstring sebagai penjelasan kenapa Fabregas absen. Akan tetapi, ia bergabung dengan Barcelona pada 15 Agustus 2011.
"Saya memberikan segalanya bagi Arsenal tetapi hanya memenangi Piala FA sekali. Selalu ada final dan semifinal, tetapi kami kekurangan sesuatu untuk menjuarai trofi. Ini sulit diterima. Saya ingin berada di klub yang memenangi gelar tahun demi tahun," ujarnya.
4. William Gallas (2007-2008)
Salah satu penunjukkan kapten yang rada nyeleneh oleh Arsene Wenger pada awal 2007-2008. Hanya beberapa pekan setelah diangkat kapten, Gallas menyatakan bahwa ia tak bahagia dengan kebijakan-kebijakan manajemen.
Ketika itu, alasan Wenger menunjuk Gallas sebagai kapten adalah ia ingin seorang bek tengah yang menjadi pemimpin di lapangan.
"Kami membaca penunjukkan Gallas lewat media dan kami semua geleng-geleng kepala," tutur kiper Gunners, Jens Lehmann.
"Musim sebelum ini ia kerap sekali telat ke sesi latihan atau meninggalkan kompleks latihan tanpa izin," tuturnya.
Akan tetapi, keputusan itu terbukti salah secara cepat. Gallas berperilaku histeris setelah Gael Clichy menyebabkan penalti pada menit-menit akhir laga kontra Birmingham.
"Alih-alih berdiri di pinggir kotak penalti dan berusaha menghalau penalti yang ditepis seperti semua bek lain di dunia, ia meninggalkan tim, lari ke garis tengah lapangan dan menendang papan iklan sembari marah-marah," ujar Lehmann lagi.
Gallas kehilangan ban kapten ke gelandang muda Cesc Fabregas setahun kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.