PADANG, KOMPAS.com - Lini serang Arema FC menjadi ancaman yang paling diwaspadai oleh Semen Padang saat kedua tim bertemu pada laga pekan ke-25 Liga 1 2019.
Laga Arema vs Semen Padang akan digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (28/10/2019).
Arema menjadi tim paling produktif dalam hal mencetak gol di Liga 1 2019.
Sebanyak 46 gol sudah ditorehkan oleh pemain Arema ke gawang lawan-lawan mereka dalam 23 pertandingan di Liga 1 musim ini. Artinya, Arema mampu mencetak dua gol lebih per pertandingannya.
Hal ini tentu menjadi suatu kewaspadaan bagi lini belakang Semen Padang yang dikawal oleh Dedi Gusmawan dan Syaeful Anwar.
"Kami mengetahui Arema memiliki lini serang yang bagus. Arema merupakan tim paling produktif mencetak gol ke gawang lawan saat ini di Liga 1 Indonesia," ujar pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, Minggu (27/10/2019).
Baca juga: Arema Vs Semen Padang, Dedi Gusmawan Sudah Kantongi Kekuatan Singo Edan
Lini belakang Semen Padang tidaklah terlalu tangguh, gawang Semen Padang sudah kebobolan 32 kali dalam 24 pertandingan. Artinya, jika dirata-ratakan, gawang Semen Padang selalu kebobolan di setiap pertandingan.
Melihat kondisi itu, tentunya lini belakang Semen Padang wajib bekerja keras agar tidak kebobolan di markas Arema.
Eduardo mengatakan bahwa barisan pertahanan Semen Padang akan berusaha membuat strategi agar tidak kebobolan.
Sejumlah pemain di lini belakang tentunya bakal ditumpuk untuk menahan serangan Arema sambil mengandalkan serangan balik untuk mencetak gol.
"Kami akan berupaya agar lawan tidak bisa mencetak gol ke gawang kami. Selain itu, tentunya kami akan berusaha menciptakan gol untuk bisa meraih kemenangan di laga ini," kata dia.
Pada laga ini, Semen Padang akan berusaha meraih kemenangan agar tidak semakin terpuruk di zona degradasi.
Baca juga: Arema FC Vs Semen Padang, Singo Edan Kehilangan Banyak Pemain
Para pemain Semen Padang harus bermain maksimal dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya agar bisa meraih kemenangan.
"Kami akan berjuang mati-matian untuk meraih hasil yang terbaik dan maksimal. Saat ini, kami berada di posisi zona degradasi dan kami berusaha untuk keluar," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.