“Justru PSSI harus merangkul Pemerintah agar program-programnya mendapat dukungan dan bantuan. Khususnya untuk peningkatan infrastruktur dan pembinaan usia muda," tuturnya.
Paling akhir, “S” dimaknai sebagai sistem yang jadi panglima, bukan figurnya.
"Bangun sistem organisasi yang kuat, jangan bertumpu pada figur alias one man show. PSSI ini organisasi besar, tidak boleh hanya bertumpu pada orang per orang," jelas Kusnaeni.
Menurut Kusnaeni, lemahnya sistem inilah yang selama ini memberi peluang bagi penyalahgunaan. Salah satunya berupa match fixing dalam kompetisi.
“Sistem harus berjalan dan jadi pedoman organisasi PSSI. Jangan terlalu banyak pembiaran dan kompromi sehingga akhirnya organisasi jadi lumpuh, tidak efektif,” katanya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.