KOMPAS.com – Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengatakan bahwa pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, selalui menjadi incaran pabrikan lain di MotoGP, kecuali Yamaha.
Ciabatti mengungkapkan pendapat tersebut seusai Marc Marquez menjuarai balapan MotoGP Jepang 2019 di Sirkuit Motegi, Minggu (20/10/2019).
Marc Marquez bersama Repsol Honda memang tampil perkasa pada musim ini dengan meraih total 15 kali podium dengan 10 kali kemenangan.
Rider berjulukan The Baby Alien itu sudah mengunci gelar juara dunia kedelapannya di semua kelas balap seusai tampil cemerlang saat memenangi MotoGP Thailand, dua pekan lalu.
Baca juga: Valentino Rossi Termasuk Pebalap yang Ketinggalan Zaman
Kecemerlangan tersebut membuat Marc Marquez diprediksi bakal menjadi salah satu pebalap yang paling diminati oleh semua pabrikan pada jeda musim baru tahun depan.
Para pebalap yang berlaga di kelas utama MotoGP mayoritas mempunyai kontrak dengan timnya masing-masing hingga akhir 2020, tak terkecuali Marc Marquez bersama Repsol Honda.
Menurut Paolo Ciabatti, semua pabrikan yang ada di MotoGP termasuk Ducati sangat menginginkan Marc Marquez. Namun, tak demikian dengan Yamaha yang memiliki alasan tertentu untuk tidak merekrut Marquez.
"Semua orang menyukai Marc Marquez untuk merekrutnya sebagai pebalap mereka, terkecuali Yamaha karena alasan tertentu," kata Ciabatti dikutip BolaSport dari Tuttomotoriweb.
Baca juga: Hasil MotoGP Jepang, Marquez Menang dan Patahkan Kutukan Sirkuit Motegi
Alasan tertentu yang dimaksud lantaran Yamaha sedang dalam masa transisi sehingga masih membutuhkan jasa Valentino Rossi dalam merancang motor baru musim depan.
Paolo Ciabatti menilai bahwa kemampuan Marc Marquez dalam membuat perbedaan di setiap seri balapan menjadikannya mempunyai daya tarik tersendiri untuk tim-tim MotoGP.
"Marc Marquez adalah pebalap yang mempunyai kemampuan untuk membuat perbedaan dan semua tim ingin memilikinya," tutur Paolo Ciabatti menambahkan.
Dengan performa yang cukup impresif saat melaju dengan motor RC213V, Marquez meyakini bahwa Repsol Honda tak akan melepasnya.
Baca juga: Detik-detik Valentino Rossi Gagal Finish di GP Jepang 2019
Terlebih, pada musim ini, rider berusia 26 tahun itu menjadi satu-satunya pebalap Honda yang mampu menguasai motor RC213V.
"Namun, Honda juga mengetahui bahwa dia merupakan pebalap yang mampu membuat perbedaan, jika kita melihat performa rider Honda lainnya," ucap Ciabatti lagi.
"Hal yang paling logis adalah Honda akan melanjutkan kerja samanya dengan Marc Marquez. Tanpa dia, mereka tidak mempunyai pilihan lain untuk meraih kemenangan," kata Paolo Ciabatti mengakhiri.
Pada musim ini, Ducati masih diperkuat oleh Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci yang keduanya sama-sama berasa dari Italia.
Abróchense los cinturones y prepárense para el despegue??
— Marc Márquez (@marcmarquez93) October 22, 2019
Please fasten your seat belt and get ready for takeoff???? pic.twitter.com/d1vLR7Nj2u
Harapan Ducati untuk menjadi juara dunia tersemat di pundak Andrea Dovizioso yang berstatus sebagai pebalap senior di skuad Borgo Panigale tersebut.
Namun, pebalap berjulukan DesmoDovi itu harus mengakui keunggulan Marc Marquez pada tiga musim beruntun dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP.
Motogp 2019 masih menyisakan tiga seri lagi, dengan agenda terdekat yaitu MotoGP Australia 2019 yang akan digelar di Sirkuit Phillip Island pada 25-27 Oktober. (Agung Kurniawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.