Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pep Guardiola Diharapkan Jadi Presiden Catalonia

Kompas.com - 21/10/2019, 20:52 WIB
Alsadad Rudi,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

Sumber Marca

KOMPAS.com - Josep Guardiola belum lama ini diminta untuk pulang kembali ke kampung halamannya.

Namun, bukan untuk kembali melatih klub sepak bola Barcelona, melainkan untuk maju di pemilihan Presiden Pemerintahan Catalonia.

Permintaan itu disampaikan dua mantan Presiden Pemerintahan Catalan, Artur Mas and Carles Puigdemont.

Presiden Pemerintahan Catalonia adalah pemimpin pemerintah daerah otonom di wilayah yang jadi bagian dari negara Spanyol itu.

Pemilihan Presiden Pemerintahan Catalonia melibatkan partai-partai lokal di wilayah tersebut.

Pep Guardiola sendiri diharapkan bisa maju melalui Catalan European Democratic Party (PDeCAT).

Sebab Guardiola dinilai bisa menjadi harapan bagi kaum gerakan nasionalis Catalonia.

Baca juga: Isu Keamanan Hantui El Clasico Pasca-vonis Pemimpin Separatis Catalan

Ia diharapkan bisa mengalahkan Pere Aragones yang maju melalui Republican Left of Catalonia (ERC).

Artur Mas dan Carles Puigdemont, bersama dengan beberapa pengusaha Catalonia disebut-sebut siap membantu pemenangan Guardiola.

Sebagai informasi, Puigdemont adalah salah satu tokoh gerakan separatis Catalonia yang kini melarikan diri ke Belgia.

Ia merupakan salah satu inisiator referendum sepihak yang dilakukan pada Oktober 2017.

Referendum yang diadakan menghasilkan kemerdekaan untuk Catalonia, yang kemudian direspons Pemerintah Spanyol dengan pengerahan pasukan dan penangkapan terhadap tokoh-tokoh yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Rekan-rekan Puigdemont lainnya belum lama ini dijatuhkan hukuman penjara oleh Mahkamah Agung Spanyol.

Vonis tersebut memicu ketegangan baru di Catalonia.

Baca juga: Guardiola Angkat Bicara soal Referendum Catalonia

Keinginan agar Guardiola maju di pemilihan Presiden Pemerintahan Catalonia kemungkinan sulit terealisasi.

Pasalnya, ia masih terikat kontak di Manchester City.

Ia tidak akan bisa kembali ke Catalonia setidaknya sampai akhir musim ini yang jatuh pada Juni 2020.

Guardiola merupakan mantan pemain dan pelatih yang sukses memberikan prestasi untuk klub Barcelona, yang kerap jadi simbol perlawanan terhadap pemerintah Spanyol.

Dalam beberapa kesempatan, Guardiola juga tak malu-malu menyatakan dukungannya untuk kemerdekaan Catalonia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Marca
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com